Menhub sebut 20 investor bidik Bandara Singkawang
7 Oktober 2019 15:23 WIB
Wali Kota Singkawang (kiri) Tjhai Chui Mei, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) memberikan keterangan kepada awak media terkait proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandara Singkawang, Kalimantan Barat, di Jakarta, Senin (7/10). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan sebanyak 20 perusahaan swasta baik asing maupun nasional sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di Bandara Singkawang, Kalimantan Barat melalui skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Saya pikir banyak sekali, ini surprising terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20. Di antaranya (Changi), ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, China,” kata Menteri Budi dalam “Market Sounding Proyek KPBU” di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pihaknya akan mengawal proses lelang tersebut yang terbuka untuk siapapun yang berminat, baik swasta nasional maupun asing.
“Studi kelaikan sedang berjalan, saya pikir antara kita dan swasta bisa mengikuti dan memberikan proposal, seperti yang pengalaman kita di Labuan Bajo itu suatu diskusi baik sekali, karena ada proses berpikir yang baik untuk berikan terbaik untuk Labuan Bajo. Sama seperti Singkawang, formatnya tak akan sesederhana kalau kita bangun sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Menhub: Bandara Singkawang proyek KPBU pembangunannya dari nol
Proyek Bandara Singkawang menelan investasi total senilai Rp4,3 triliun, rinciannya kebutuhan belanja modal Rp1,7 triliun dan belanja operasional Rp2,6 triliun.
Pembangunannya meliputi, sisi udara, sisi darat dan fasilitas pendukung, sementara itu untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium dari KPBU tersebut.
Sementara itu, masa konsesi yang diberikan selama 32 tahun yang dimulai dari pengoperasian di mana ditargetkan pada 2023.
Dari segi potensi pendapatan dari bisnis aeronautikal (penerbangan), yakni Rp15,9 triliun, sementara itu dari bisnis nonaeronautikal Rp2,1 triliun.
Spesifikasi Bandara Singkawang dari sisi udara, yaitu landasan pacu 2.250 x45 meter, dua taxiway 199.5 x 18 meter persegi , apron 18.700 meter persegi.
Dari sisi darat, luas terminal 12.500 meter persegi, hangar 5.922 meter persegi, terminal kargo 1.036 meter persegi, area komersial 3.325 meter persegi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek KPBU merupakan kesempatan bagi perusahaan swasta dan perbankan untuk berinvetasi di Bandara Singkawang.
“Saya melihat satu peran penting dari upaya seperti ini dalam menciptakan sebuah pola. Kita harus fokus dan detil, jadi beberapa dikerjakan benar-benar strategis dan harus kerja detil,” katanya.
Baca juga: Pemerintah buka penawaran investasi Bandara Singkawang skema KPBU
Baca juga: Menhub canangkan pembangunan Bandara Singkawang
“Saya pikir banyak sekali, ini surprising terima kasih, mungkin lebih dari 10 bahkan 20. Di antaranya (Changi), ada Prancis, Kanada, Korea Selatan, Jepang, China,” kata Menteri Budi dalam “Market Sounding Proyek KPBU” di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Senin.
Budi mengatakan pihaknya akan mengawal proses lelang tersebut yang terbuka untuk siapapun yang berminat, baik swasta nasional maupun asing.
“Studi kelaikan sedang berjalan, saya pikir antara kita dan swasta bisa mengikuti dan memberikan proposal, seperti yang pengalaman kita di Labuan Bajo itu suatu diskusi baik sekali, karena ada proses berpikir yang baik untuk berikan terbaik untuk Labuan Bajo. Sama seperti Singkawang, formatnya tak akan sesederhana kalau kita bangun sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Menhub: Bandara Singkawang proyek KPBU pembangunannya dari nol
Proyek Bandara Singkawang menelan investasi total senilai Rp4,3 triliun, rinciannya kebutuhan belanja modal Rp1,7 triliun dan belanja operasional Rp2,6 triliun.
Pembangunannya meliputi, sisi udara, sisi darat dan fasilitas pendukung, sementara itu untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium dari KPBU tersebut.
Sementara itu, masa konsesi yang diberikan selama 32 tahun yang dimulai dari pengoperasian di mana ditargetkan pada 2023.
Dari segi potensi pendapatan dari bisnis aeronautikal (penerbangan), yakni Rp15,9 triliun, sementara itu dari bisnis nonaeronautikal Rp2,1 triliun.
Spesifikasi Bandara Singkawang dari sisi udara, yaitu landasan pacu 2.250 x45 meter, dua taxiway 199.5 x 18 meter persegi , apron 18.700 meter persegi.
Dari sisi darat, luas terminal 12.500 meter persegi, hangar 5.922 meter persegi, terminal kargo 1.036 meter persegi, area komersial 3.325 meter persegi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek KPBU merupakan kesempatan bagi perusahaan swasta dan perbankan untuk berinvetasi di Bandara Singkawang.
“Saya melihat satu peran penting dari upaya seperti ini dalam menciptakan sebuah pola. Kita harus fokus dan detil, jadi beberapa dikerjakan benar-benar strategis dan harus kerja detil,” katanya.
Baca juga: Pemerintah buka penawaran investasi Bandara Singkawang skema KPBU
Baca juga: Menhub canangkan pembangunan Bandara Singkawang
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: