Palembang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan mengungkapkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Selatan tercatat mencapai Rp1,65 triliun pada semester I/2019 atau baru 48,16 persen dari target yang dipatok senilai Rp3,4 triliun.

Kepala OJK Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryatno di Palembang Senin, mengatakan, belum tercapainya separuh dari target alokasi KUR 2019 disebabkan kinerja bank penyalur yakni terdapat 10 bank penyalur KUR di Sumsel, meliputi antara lain Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank BTN dan BPD Sumsel Babel.

"Dari 10 bank yang ditetapkan sebagai penyalur KUR, ada 1 bank yang belum menyalurkan kredit tersebut di Sumsel," kata dia.

Panca mengatakan perbankan tersebut mengaku kesulitan dalam mencari calon debitur KUR yang sesuai dengan kriteria perusahaan.

Baca juga: Pemerintah dorong kemandirian ekonomi dengan naikkan target KUR

“Penyaluran kredit menjadi solusi bagi pengembangan UMKM, tapi diakui masih banyak usaha kecil yang belum bankable. Padahal kuota penyaluran KUR di Sumsel terbilang sangat besar,” katanya.

Ia mengatakan terdapat beberapa persoalan sehingga membuat UMKM belum bankable, di antaranya tidak memiliki kemampuan pencatatan keuangan, tidak memiliki kemasan (branding) produk dan tidak mampu memperluas area pemasaran.

Oleh karena itu, tambahnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah harus terus didorong perkembangannya dengan cara menjadikannya layak mendapat pinjaman perbankan (bankable).

Baca juga: Sulit cari peminjam, penyaluran KUR Sumatera Selatan tak capai target
Baca juga: OJK ajak masyarakat Maluku manfaatkan KUR nelayan dan pariwisata

“Permasalahan ini harus dipecahkan bersama, agar ruang gerak UMKM menjadi lebih longgar. Untuk itu sangat perlu kiranya monitoring dari berbagai pihak terkait mengenai realisasi KUR, terutama monitoring ke bank-bank penyalur” kata dia.

Berdasarkan data OJK KR 7 Sumbagsel, penyaluran KUR oleh 8 perbankan secara sektoral telah didominasi sektor pertanian sebesar 41,29 persen, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 27 persen.

Sektor pertanian dan perdagangan termasuk dalam 5 besar sektor usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi Sumsel, yang mana angka pertumbuhan ekonomi per triwulan II/2019 tercatat 5,8 persen atau di atas angka nasional.

Baca juga: Ingin belajar, Bank SulutGo ajukan kuota KUR Rp20 miliar tahun ini