TNI AL Bengkulu tanam 4.500 mangrove
7 Oktober 2019 11:36 WIB
Jajaran TNI Angkata Laut Bengkulu bersama sejumlah pihak menanam 4.500 bibit mangrove di pesisir Bengkulu dalam rangkaian HUT ke-74 TNI tahun 2019. ANTARA/Helti Marini Sipayung/am.
Bengkulu (ANTARA) - Jajaran Pangkalan TNI Angkatan Laut ( Lanal ) Bengkulu menanam 4.500 batang mangrove di tiga wilayah di Provinsi Bengkulu salah satunya di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI.
“Secara serentak di seluruh Indonesia kami menanam 300.074 batang tanaman mangrove di seluruh Indonesia, termasuk 4.500 batang di Bengkulu,” kata Komandan Lanal, Letkol Laut ( P ) M. Andri Wahyu Sudrajat S.T di sela penanaman mangrove di Kelurahan Sumberjaya Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan kegiatan dengan tema "Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu Kita" tersebut akan memecahkan rekor penanaman mangrove terbanyak di Indonesia tahun 2019.
Baca juga: Mukomuko tanam 2.000 mangrove di pantai kritis
Danlanal mengatakan secara nasional kegiatan penanaman mangrove dipimpin langsung Panglima TNI beserta istri yang dipusatkan di Pantai Indah Kapuk ( PIK ) Jakarta Utara.
Tujuan kegiatan ini kata dia, untuk mendukung program pemerintah dalam pelestarian dan peremajaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan pulau-pulau, serta mewujudkan pemberdayaan wilayah pertahanan laut dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Di Bengkulu lanjut dia, penanaman mangrove dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah daerah, instansi maritim, organisasi kepemudaan, mahasiswa dan pelajar.
Baca juga: Mangrove Karangsong, penahan abrasi sekaligus wahana edukasi
Kegiatan penanaman dibagi menjadi tiga lokasi yakni di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sebanyak 2.000 batang, selanjutnya di Danau Kembar Kabupaten Kaur 1.500 batang dan 1.500 batang di Pos Angkatan Laut ( Posal ) Linau dan di Pantai Air Patah Kabupaten Mukomuko Pos Angkatan Laut ( Posal ) Mukomuko.
“Ini bentuk kepedulian kita dalam pelestarian lingkungan serta kontribusi positif yang berorientasi pada pemberdayaan lingkungan, salah satunya penanaman bakau atau yang sering disebut juga mangrove," katanya.
Danlanal menambahkan, ekosistem mangrove sangat penting di kawasan pesisir karena dapat mencegah abrasi dan erosi, serta dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menjaga kualitas air dan udara yang bersih.
Keberadaan lahan mangrove juga memegang peranan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan kemampuan menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak dari pohon hutan tropis.
Pohon mangrove mempunyai sistem perakaran yang sangat kuat sehingga mampu meredam energi gelombang laut yang terjadi serta dapat menyerap kotoran. Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan dapat menyerap semua jenis logam berbahaya dan kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih serta memperbaiki lahan di wilayah kawasan pesisir yang rusak agar hijau kembali. ***1***
“Secara serentak di seluruh Indonesia kami menanam 300.074 batang tanaman mangrove di seluruh Indonesia, termasuk 4.500 batang di Bengkulu,” kata Komandan Lanal, Letkol Laut ( P ) M. Andri Wahyu Sudrajat S.T di sela penanaman mangrove di Kelurahan Sumberjaya Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan kegiatan dengan tema "Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu Kita" tersebut akan memecahkan rekor penanaman mangrove terbanyak di Indonesia tahun 2019.
Baca juga: Mukomuko tanam 2.000 mangrove di pantai kritis
Danlanal mengatakan secara nasional kegiatan penanaman mangrove dipimpin langsung Panglima TNI beserta istri yang dipusatkan di Pantai Indah Kapuk ( PIK ) Jakarta Utara.
Tujuan kegiatan ini kata dia, untuk mendukung program pemerintah dalam pelestarian dan peremajaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan pulau-pulau, serta mewujudkan pemberdayaan wilayah pertahanan laut dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Di Bengkulu lanjut dia, penanaman mangrove dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah daerah, instansi maritim, organisasi kepemudaan, mahasiswa dan pelajar.
Baca juga: Mangrove Karangsong, penahan abrasi sekaligus wahana edukasi
Kegiatan penanaman dibagi menjadi tiga lokasi yakni di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sebanyak 2.000 batang, selanjutnya di Danau Kembar Kabupaten Kaur 1.500 batang dan 1.500 batang di Pos Angkatan Laut ( Posal ) Linau dan di Pantai Air Patah Kabupaten Mukomuko Pos Angkatan Laut ( Posal ) Mukomuko.
“Ini bentuk kepedulian kita dalam pelestarian lingkungan serta kontribusi positif yang berorientasi pada pemberdayaan lingkungan, salah satunya penanaman bakau atau yang sering disebut juga mangrove," katanya.
Danlanal menambahkan, ekosistem mangrove sangat penting di kawasan pesisir karena dapat mencegah abrasi dan erosi, serta dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menjaga kualitas air dan udara yang bersih.
Keberadaan lahan mangrove juga memegang peranan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan kemampuan menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak dari pohon hutan tropis.
Pohon mangrove mempunyai sistem perakaran yang sangat kuat sehingga mampu meredam energi gelombang laut yang terjadi serta dapat menyerap kotoran. Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan dapat menyerap semua jenis logam berbahaya dan kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih serta memperbaiki lahan di wilayah kawasan pesisir yang rusak agar hijau kembali. ***1***
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: