Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini diprediksi bergerak variatif dibayangi ketidakpastian ekonomi global.
IHSG dibuka menguat 16,48 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.077,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,34 persen menjadi 945,7.
"Pergerakan IHSG pada pekan ini diperkirakan bergerak mixed dengan pola up to down, seiring sentimen pasar baik dari dalam dan luar negeri yang masih dilingkupi ketidakpastian ekonomi maupun politik di Amerika Serikat yang memanas berkenaan dengan pemakzulan Trump," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin.
Moody’s Investor Service yang memperingatkan risiko gagal bayar utang perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia harus menjadi perhatian pemerintah.
Perlambatan ekonomi yang melemah membuat risiko utang korporasi Indonesia di masa datang akan memburuk.
Berkenaan dengan hal ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sendiri sepakat agar perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu meningkatkan kehati-hatian.
Sri Mulyani menilai tantangan perusahaan untuk meraup pendapatan semakin menantang. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan bisa mengevaluasi efisiensi sehingga dapat mengantisipasi risiko pelemahan ekonomi.
Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump membuka front baru dalam kemelut pemakzulan yang mengancam pemerintahannya. Trump mengecam seorang anggota dari Partai Republik dengan pedas karena mengecam usahanya untuk minta negara asing menyelidiki pesaingnya dari Partai Demokrat.
Di pihak lain, Senator Mitt Romney mengecam Trump karena meminta China menyelidiki mantan Wapres Joe Biden. Senator Republik lainnya, Susan Collins mengecam Trump karena mendesak China untuk menyelidiki keluarga Biden.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 63,57 poin atau 0,3 persen ke 21.346,63 dan Indeks Straits Times menguat 20,57 poin atau 0,67 persen ke posisi 3.152,28. Sementara bursa saham China libur.
Baca juga: Cadangan devisa RI turun, jadi 124,3 miliar dolar pada September
Baca juga: Harga minyak kembali turun, perpanjang kerugian besar pekan lalu
Baca juga: Bursa Saham Seoul menguat, Indeks KOSPI dibuka naik 0,41 persen
IHSG diprediksi bergerak variatif pekan ini, dibayangi sentimen global
7 Oktober 2019 10:42 WIB
Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Rendhik Andika).
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: