Siswa sekolah menghambur keluar ruangan saat gempa getarkan Ambon
7 Oktober 2019 10:26 WIB
Arsip Foto. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama siswa sekolah taman kanak-kanak di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, yang terdampak gempa bermagnitudo 6,5 pada 26 September 2019. (ANTARA/Jimmy Ayal)
Ambon (ANTARA) - Siswa Sekolah Dasar Negeri 7 dan Sekolah Dasar Negeri 9 Air Putri di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, menghambur keluar ruangan kelas saat getaran akibat gempa tektonik dengan magnitudo 4,1 terasa di Kota Ambon pada Senin pukul 10.21 WIT.
Getaran akibat gempa membuat siswa yang sedang belajar di ruangan kelas berlarian keluar dari ruangan menuju ke lapangan di halaman sekolah. Para guru berusaha menenangkan murid-murid yang panik dan takut.
Kepanikan hanya berlangsung sekitar 20 menit setelah getaran gempa terasa. Sesudahnya, kegiatan belajar mengajar dilanjutkan kembali.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 4,1 terjadi pukul 10.21 dengan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di 3,45 Lintang Selatan dan 128,33 Bujur Timur atau 12 km selatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dan 34 km timur laut Kota Ambon.
Getaran gempa terasa dengan intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI) --dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seolah ada truk sedang berlalu-- di Kota dan Pulau Ambon serta Kecamatan Kairatu.
Menurut BMKG, beberapa gempa kategori dangkal dengan magnitudo bervariasi mengguncang Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat sejak Senin dinihari.
Guncangan dengan magnitudo 3,2 terjadi pukul 00.50,56 WIT di 10 km utara Kota Ambon dan sedetik kemudian terjadi gempa dengan magnitudo 3,2 di lima km sebelah utara Kota Ambon. Sesudah itu, terjadi beberapa gempa bermagnitudo 2,5 sampai 3,4 di timur laut Ambon dan selatan Kairatu.
Baca juga:
BMKG deteksi 1.120 gempa susulan di Ambon
Maluku perpanjang masa tanggap darurat pascagempa
Getaran akibat gempa membuat siswa yang sedang belajar di ruangan kelas berlarian keluar dari ruangan menuju ke lapangan di halaman sekolah. Para guru berusaha menenangkan murid-murid yang panik dan takut.
Kepanikan hanya berlangsung sekitar 20 menit setelah getaran gempa terasa. Sesudahnya, kegiatan belajar mengajar dilanjutkan kembali.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 4,1 terjadi pukul 10.21 dengan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di 3,45 Lintang Selatan dan 128,33 Bujur Timur atau 12 km selatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dan 34 km timur laut Kota Ambon.
Getaran gempa terasa dengan intensitas III Modified Mercalli Intensity (MMI) --dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seolah ada truk sedang berlalu-- di Kota dan Pulau Ambon serta Kecamatan Kairatu.
Menurut BMKG, beberapa gempa kategori dangkal dengan magnitudo bervariasi mengguncang Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat sejak Senin dinihari.
Guncangan dengan magnitudo 3,2 terjadi pukul 00.50,56 WIT di 10 km utara Kota Ambon dan sedetik kemudian terjadi gempa dengan magnitudo 3,2 di lima km sebelah utara Kota Ambon. Sesudah itu, terjadi beberapa gempa bermagnitudo 2,5 sampai 3,4 di timur laut Ambon dan selatan Kairatu.
Baca juga:
BMKG deteksi 1.120 gempa susulan di Ambon
Maluku perpanjang masa tanggap darurat pascagempa
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: