Kemenhub berikan lima unit BRT untuk Banyumas
6 Oktober 2019 14:24 WIB
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di sela acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan di Purwokerto Minggu (6/10/2019). (ANTARA/Sumarwoto)
Purwokerto (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memberikan bantuan moda transportasi massal untuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berupa lima unit bus rapid transit (BRT).
"Di Banyumas ada lima , yang dibantu pemerintah provinsi kan sudah ada juga, saya bantu lagi lima (unit BRT)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Dirjen mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019 di Kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Baca juga: Menhub: Palembang jadi contoh integrasi moda transportasi
Dia mengatakan operasional BRT sebenarnya mendapatkan subsidi dari pemerintah, namun pihaknya membawa investor untuk bisa mengoperasikan BRT tersebut dan pemerintah daerah tidak perlu memberikan subsidi.
Dalam hal ini, kata dia, investor atau pihak swasta yang bertindak sebagai operator yang akan memberikan subsidi.
"Koridornya tergantung dari Pak Kadishub (Kepala Dinas Perhubungan), tapi kalau Purwokerto kelihatannya Purwokerto-Ajibarang, Purwokerto-Banyumas, Purwokerto-Sokaraja, itu kan cukup padat juga, sampai ke Baturraden mungkin, barangkali," kata dia yang asli Purwokerto.
Baca juga: Kemenhub: O-Bahn lebih mahal 20 persen dari BRT
Selain BRT, kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan berupa satu unit bus sekolah untuk menambah dua unit bus sekolah yang saat ini telah beroperasi di Banyumas.
Disinggung mengenai Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, Budi mengatakan pihaknya merenovasi terminal tersebut pada tahun 2020 dengan dukungan anggaran sebesar Rp50 miliar.
"Pembangunan untuk perubahan sistem di dalam terminal itu. Nanti akan ada zona-zonanya, ada zona untuk penumpang yang belum mempunyai tiket, zona untuk keberangkatan, kemudian zona untuk bisnis. Jadi tidak seperti sekarang, semuanya gabung jadi satu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, terminal tersebut nantinya akan seperti bandara yang dilengkapi dengan ruang tunggu berpenyejuk udara.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya juga akan menyediakan armada untuk melayani penumpang secara langsung dari Terminal Bulupitu menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
Sementara saat memberikan sambutan dalam acara puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019, Dirjen mengatakan renovasi juga akan dilakukan di Terminal Bobotsari, Purbalingga.
Selain itu, kata dia, operator taksi Blue Bird saat sekarang juga sedang melakukan survei di Purwokerto seiring dengan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2020.
"Di Banyumas ada lima , yang dibantu pemerintah provinsi kan sudah ada juga, saya bantu lagi lima (unit BRT)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Dirjen mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019 di Kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Baca juga: Menhub: Palembang jadi contoh integrasi moda transportasi
Dia mengatakan operasional BRT sebenarnya mendapatkan subsidi dari pemerintah, namun pihaknya membawa investor untuk bisa mengoperasikan BRT tersebut dan pemerintah daerah tidak perlu memberikan subsidi.
Dalam hal ini, kata dia, investor atau pihak swasta yang bertindak sebagai operator yang akan memberikan subsidi.
"Koridornya tergantung dari Pak Kadishub (Kepala Dinas Perhubungan), tapi kalau Purwokerto kelihatannya Purwokerto-Ajibarang, Purwokerto-Banyumas, Purwokerto-Sokaraja, itu kan cukup padat juga, sampai ke Baturraden mungkin, barangkali," kata dia yang asli Purwokerto.
Baca juga: Kemenhub: O-Bahn lebih mahal 20 persen dari BRT
Selain BRT, kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan berupa satu unit bus sekolah untuk menambah dua unit bus sekolah yang saat ini telah beroperasi di Banyumas.
Disinggung mengenai Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, Budi mengatakan pihaknya merenovasi terminal tersebut pada tahun 2020 dengan dukungan anggaran sebesar Rp50 miliar.
"Pembangunan untuk perubahan sistem di dalam terminal itu. Nanti akan ada zona-zonanya, ada zona untuk penumpang yang belum mempunyai tiket, zona untuk keberangkatan, kemudian zona untuk bisnis. Jadi tidak seperti sekarang, semuanya gabung jadi satu," katanya.
Dengan demikian, kata dia, terminal tersebut nantinya akan seperti bandara yang dilengkapi dengan ruang tunggu berpenyejuk udara.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya juga akan menyediakan armada untuk melayani penumpang secara langsung dari Terminal Bulupitu menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
Sementara saat memberikan sambutan dalam acara puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019, Dirjen mengatakan renovasi juga akan dilakukan di Terminal Bobotsari, Purbalingga.
Selain itu, kata dia, operator taksi Blue Bird saat sekarang juga sedang melakukan survei di Purwokerto seiring dengan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2020.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: