"Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah lalu lintas terutama masalah kecelakaan dan ini harus selalu kita ingatkan kepada masyarakat karena kalau tidak kita ingatkan saat di jalan sepertinya seolah itu enggak akan terjadi apa-apa," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu pagi.
Dirjen mengatakan hal itu kepada wartawan di sela kegiatan puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019 di Kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Baca juga: KAI libatkan polisi sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang
Baca juga: Kemenhub gelar bersih-bersih perlengkapan lalu lintas jelang HUT RI
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah punya program Pekan Nasional Keselamatan Jalan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Sekarang ini adalah puncaknya, kenapa di Purwokerto? Angka kecelakaan lalu lintas di Purwokerto cukup tinggi dibanding dengan kabupaten-kabupaten lain," katanya.
Dia mengharapkan melalui kegiatan tersebut, ada kesadaran masyarakat terhadap masalah keselamatan dalam berlalu lintas.
"Kalau kita di jalan, bahwa kecelakaan bisa saja terjadi suatu saat kepada kita," tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Budi berkesempatan menyampaikan paparan tentang arti pentingnya mengutamakan keselamatan di jalan yang disampaikan melalui tayangan sejumlah video dan foto kecelakaan lalu lintas maupun pelanggaran yang dilakukan masyarakat saat berkendara.
Puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2019 juga diisi dengan testimoni korban kecelakaan lalu lintas, yakni seorang sopir truk asal Purwokerto bernama Wahyu yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Indramayu, Jawa Barat, hingga kaki kirinya harus diamputasi.
Saat menyampaikan testimoninya, Wahyu mengatakan kecelakaan lalu lintas itu terjadi karena dia memaksakan diri untuk tetap mengendarai truknya meskipun dalam keadaan lelah dan mengantuk.
"Oleh karena itu, saya mengimbau kepada semua sopir kalau merasa lelah dan mengantuk, beristirahatlah dulu. Jangan memaksa untuk melanjutkan perjalanan," katanya.
Selain testimoni korban kecelakaan, kegiatan tersebut juga diisi dengan sepeda santai, pameran bus, pemasangan alat pemantul cahaya tambahan (APCT), lomba melukis dan mewarnai bagi pelajar, serta hiburan dangdut yang menampilkan Susi Ngapak.
Baca juga: Kesadaran keselamatan lalu lintas bisa dimulai dari sekolah
Baca juga: Polda Metro catat "Millenial Road Safety" turunkan angka kecelakaan