Pangkalpinang (ANTARA News) - Sebagian besar Sopir Angkutan Kota (Angkot) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengatakan gerah dengan antrian BBM yang terjadi hampir setiap hari di daerah itu karena telah menghambat dan menghalangi mereka dalam memperoleh rezeki dalam memenuhi kebutuhan keluarga. "Antrian BBM di Pangkalpinang yang terjadi hampir setiap hari telah membuat kami gerah karena telah menghalangi para sopir angkot dalam memperoleh rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar salah seorang sopir angkutan kota Pangkalpinang jurusan Pangkalbalam-Pasar Pembangunan, Dhani (39) di Pangkalpinang, Minggu. Ia menjelaskan, sopir angkot terpaksa harus mengantri BBM Premium berjam-jam bahkan berhari-hari di SPBU untuk mendapatkan BBM namun hingga saat ini belum ada upaya penyelesaian yang diambil Pemerintah daerah untuk menyelelesaikan masalah kelangkaan BBM itu. "Sopir angkot sangat gerah disaat para penumpang sepi di Pangkalpinang, untuk mendapatkan BBM Premium pun harus antri berjam-jam kapan waktu mencari uang setoran dan uang untuk memenuhi keluarga," ujarnya. Hal senada juga dilontarkan sopir angkot jurusan Air Itam- Pasar pembangunan, Wahyu (29) dirinya gerah dengan antrian BBM yang terjadi setiap hari karena telah menghambat dirinya dalam mengoperasionalkan angkutan Kota untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Untuk mendapatkan 20 liter BBM Premium para sopir harus antri berjam-jam bahkan ada yang satu hari sehingga menghambat operasional Angkutan kota," ujarnya. Ia juga mengaku tidak mampu lagi membeli minyak eceran di kios-kios karena harganya lebih mahal dan literannya pun terkadang tidak seuai dengan jumlah yang kita harapkan padahal kondisi penumpang saat ini masih sepi. Setiap harinya dirinya harus mencari setoran untuk pemilik angkutan kota Rp80.000/hari sementara penghasilan kotornya hanya Rp180.000/hari dan itu telah termasuk pembelian harga minyak sehingga tidak berapa uang yang bisa di bawa pulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.(*)