Makassar (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kota Makasar dan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menjemput sekaligus menerima sebanyak 369 orang pengungsi Wamena asal baik asal Sulsel maupun asal daerah lainnya yang tiba di pelabuhan Makassar, eks Soekarno-Hatta, Makassar, Sabtu.

Para eksodus tersebut diangkut Kapal Motor (KM) Ciremai bersandar di pelabuhann setempat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 209 orang berasal dari beberapa kabupaten dan 147 diantaranya asal Kabupaten Tana Toraja.

Selanjutnya pengungsi asal Sumatera Barat sejumlah 144 orang akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, dan 16 orang tujuan Bau-Bau.

Baca juga: MQR Team Lantamal VI tangani pengungsi wamena

Kedatangannya dijemput langsung oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb yang mendampingi Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah.

Gubernur Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa para pengungsi terlebih dulu diistirahatkan. Adapun pengungsi yang tiba ada juga terdapat anak-anak dan bayi. Serta beberapa dalam kondisi sakit yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Gubernur berharap bahwa suasana ini bisa kembali kondusif, apalagi warga perantau memiliki banyak aset di sana dan sudah memiliki kehidupan di Wamena Papua.

Untuk anak-anak pengungsi yang ingin bersekolah, tambah dia akan dijamin dan dimudahkan dalam mendapatkan pelajaran pendidikan.

Baca juga: Panglima TNI sebut 3.800 pengungsi di Wamena

"Saya sudah jamin anak-anaknya selama ada di sini, akan dimudahkan, bisa sekolah, jadi tidak sulit," ujarnya.

Sementara Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, para pengungsi ini selanjutnya akan ditampung di dua tempat berbeda untuk menunggu kedatangan keluarganya menjemput mereka.

"Untuk Sulsel kita tampung di Asrama Haji, sementara dari Minang (Sumatera Barat) kita tampung di Asrama Mahasiswa, kampus Unismuh yang sudah ada Ikatan keluarga Minang (IKM) yang menghandel mereka," ucapnya.

Pj Wali Kota menegaskan bagi para pengungsi akan dijamin mulai kesehatan hingga pemenuhan kebutuhan sehari-harinya selama di penampungan.

"Kita turunkan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang akan memberikan trauma healing dengan pendampingan psikolog," tambah mantan Kepala Balitbangda Pemprov Sulsel itu.

Baca juga: Danbrig: Wamena dan Ilaga makin kondusif