Jakarta (ANTARA) - Psikolog Putu Andani mengatakan animasi dapat dimanfaatkan sebagai media untuk membantu pembentukan karakter anak dengan menginternalisasikan karakter-karakter positif yang ada pada muatan animasi.

"Karakter animasi dapat menjadi salah satu media untuk mengajarkan dan menanamkan perilaku dengan cara yang menyenangkan, apalagi di era digital seperti saat ini," kata Putu melalui siaran pers dari Frisian Flag Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Putu mengatakan ketika anak memasuki masa kanak-kanak pertengahan, yaitu pada usia enam tahun hingga 12 tahun, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter anak semakin meluas, bukan hanya orang tua, teman, dan guru, tetapi juga muatan hiburan yang dikonsumsi.

Menurut Putu, anak-anak menghabiskan rata-rata dua jam hingga tiga jam setiap hari untuk menonton muatan digital, baik melalui televisi maupun situs web di internet atau aplikasi digital.

"Untuk membantu anak menginternalisasi karakter positif yang terdapat pada muatan animasi seperti kejujuran, empati, optimisme, ramah, veria, inovatif, dan sebagainya, perlu pendampingan dari orang tua dan pemenuhan gizi harian yang mendukung pertumbuhan otak anak," tuturnya.

Dalam mendampingi anak menonton muatan animasi, Putu mengatakan orang tua harus mengetahui alur cerita dan sifat dari setiap karakter secara baik sehingga bisa tetap melakukan pengawasan.

"Pemahaman orang tua terhadap alur cerita dan sifat setiap karakter sekaligus bisa menjadi diskusi yang mengalir dan interaktif bersama anak," katanya.

Frisian Flag Indonesia memperkenalkan karakter animasi edukatif bernama Zuzhu dan Zazha dalam bentuk komik dan film animasi pendek dengan cerita inspiratif dan edukatif yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.

"Kami berharap kehadiran Zuzhu dan Zazha dapat menjadi alternatif muatan edukasi yang menarik bagi anak," kata Head of Ready to Drink Category Frisian Flag Indonesia Aliah Shalihah.