Kuala Lumpur (ANTARA News) - "Walau saya sudah bergelar Tan Sri Da`i Bachtiar tapi kemana-mana saya selalu membawa istri," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia, Da`i Bachtiar, ketika berbicara dengan sekitar 100 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Western Digital, Selangor, akhir pekan ini. Mendengar celoteh tersebut, Ny. Da'i pun langsung berdiri dan menghadap kepada para TKI untuk memperkenalkan diri. Dubes kemudian menjelaskan, ada istilah kalau bergelar Tan Sri artinya "datang tanpa istri" kalau Datuk Seri artinya "datang untuk cari istri". Guyonan itu langsung disambut tawa oleh para TKI dan pejabat Western Digital. Da`i di akhir minggu selalu memanfaatkan untuk mengunjungi sejumlah lokasi yang menjadi pusat kegiatan TKI untuk melihat kondisi kerja dan tempat tinggal mereka sekaligus berdialog berkaitan dengan apa masalah yang dihadapi mereka. Setiap kunjungan kerja ke berbagai pusat kegiatan TKI, Da'i, yang mantan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri), selalu mengajak istrinya, dan senantiasa pula melontarkankan guyonan lainnya. "Karena tadi, saya disambut dengan pantun, maka saya juga akan membalas dengan pantun. Buah jambu di atas peti, di ujung minggu saya suka bertemu dengan para TKI," kata purnawirawan polisi berbintang empat itu, yang langsung juga disambut dengan tepuk tangan hadirin. Kepada para TKI, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW), Da`i berpesan, agar mereka menjaga diri baik-baik. "Tujuan kalian ke Malaysia adalah bekerja. Simpan uang yang banyak dan kirim ke kampung halaman yang banyak juga. Jika memang betah bekerja di sini, maka silahkan perpanjang karena perusahaan ini sangat mengharapkan tenaga kalian," katanya. Da`i juga mengingatkan para TKI, agar menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2009. "Minggu ini kampanye sudah dimulai hingga April 2009. Kalian harus gunakan hak pilih, agar terpilih pemimpin bangsa yang mampu memimpin negara," pesan dia. Western Digital adalah sebuah produsen piranti rekam digital (harddisk) dan barang elektronik lainnya asal Amerika Serikat (AS) yang memiliki pabrik di Selangor, Malaysia. Perusahaan tersebut memiliki 8.700 pekerja, dan 4.000 diantaranya adalah TKW Indonesia. (*)