Drama kolosal iringi peringatan HUT TNI di Deliserdang
5 Oktober 2019 16:23 WIB
Defile pasukan TNI pada peringatan HUT TNI ke-74 di Alun-alun Pemkab Deliserdang yang juga dimeriahkan dengan penampilan drama kolosal berjudul "Bara di Bumi Nusantara" yang dibawakan dengan apik oleh siswa dari SMP Negeri 6 dan 7 Tebing Tinggi. ANTARA/HO Pemkab Deliserdang/am.
Lubuk Pakam (ANTARA) - Peringatan HUT Ke-74TNI di Alun-alun Pemkab Deliserdang, Sumatera Utara dimeriahkan dengan penampilan drama kolosal berjudul "Bara di Bumi Nusantara" yang dibawakan dengan apik oleh siswa dari SMP Negeri 6 dan 7 Tebing Tinggi, Sabtu.
Dalam kesempatan itu, Komandan Kodim 0204/DS Letkol Kav Syamsul Arifin juga menyerahkan piagam penghargaan masing-masing kepada Wakil Bupati Deliserdang HMA Yusuf Siregar dan Bupati Serdang Bedagai Ir Soekirman.
Dandim 0204/DS Letkol Kav Syamsul Arifin membacakan amanat tertulis Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kesempatan itu mengatakan sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan stretegis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.
Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan yang agung dan kemajuan teknologi sangat berguna bagi kehidupan masyarakat juga membawa dampak destruktif di berbagai bidang.
Hal ini telah menjadikan konsep peperangan yang tidak terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi.
Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi walaupun tidak menghancurkan tetapi sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Konsep ini mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu karena perang tersebut terjadi di masa damai ditambah potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat.
Ancaman militer dan non militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.
Menghadapi kompleksitas ancaman itu, diperlukan postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Pembangunan postur TNI, lanjut Panglima, meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI itu sendiri.
Disamping itu, juga telah dibentuk satuan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI pada 30 Juli 2019 untuk menyelenggarakan operasi khusus guna menyelamatkan kepentingan nasional dalam maupun luar wilayah NKRI.
Serta pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 1, 2 dan 3 pada 27 September 2019 untuk menyelenggarakan kampanye militer, operasi gabungan dan operasi lainnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI.
Baca juga: Kendaraan tempur dalam negeri meriahkan parade HUT Ke-74 TNI
Baca juga: Kodam Tanjungpura gelar upacara parade pasukan HUT Ke-74 TNI
Baca juga: Polda Metro Jaya gelar upacara HUT Ke-74 TNI di Gedung DPR/MPR RI
Dalam kesempatan itu, Komandan Kodim 0204/DS Letkol Kav Syamsul Arifin juga menyerahkan piagam penghargaan masing-masing kepada Wakil Bupati Deliserdang HMA Yusuf Siregar dan Bupati Serdang Bedagai Ir Soekirman.
Dandim 0204/DS Letkol Kav Syamsul Arifin membacakan amanat tertulis Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kesempatan itu mengatakan sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan stretegis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.
Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan yang agung dan kemajuan teknologi sangat berguna bagi kehidupan masyarakat juga membawa dampak destruktif di berbagai bidang.
Hal ini telah menjadikan konsep peperangan yang tidak terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi.
Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi walaupun tidak menghancurkan tetapi sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Konsep ini mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu karena perang tersebut terjadi di masa damai ditambah potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat.
Ancaman militer dan non militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.
Menghadapi kompleksitas ancaman itu, diperlukan postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Pembangunan postur TNI, lanjut Panglima, meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI itu sendiri.
Disamping itu, juga telah dibentuk satuan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI pada 30 Juli 2019 untuk menyelenggarakan operasi khusus guna menyelamatkan kepentingan nasional dalam maupun luar wilayah NKRI.
Serta pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 1, 2 dan 3 pada 27 September 2019 untuk menyelenggarakan kampanye militer, operasi gabungan dan operasi lainnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI.
Baca juga: Kendaraan tempur dalam negeri meriahkan parade HUT Ke-74 TNI
Baca juga: Kodam Tanjungpura gelar upacara parade pasukan HUT Ke-74 TNI
Baca juga: Polda Metro Jaya gelar upacara HUT Ke-74 TNI di Gedung DPR/MPR RI
Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: