Dubai (ANTARA) - Iran mengatakan pada Jumat bahwa seruan Prancis untuk membebaskan seorang antropolog keturunan Iran-Prancis merupakan campur tangan dalam urusan internalnya dan tidak akan membantu menyelesaikan isu tersebut, Kantor Berita IRNA melaporkan.

Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis, mendesak Iran membebaskan Fariba Adelkhah, peneliti senior di Universitas Sciences Po di Paris, yang ditahan atas tuduhan tak jelas awal tahun ini.

Baca juga: Iran tangkap agen rahasia M16

"(Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas) Mousavi menyebutkan bahwa intervensi Kementerian Luar Negeri Prancis dalam kasus warga negara Iran tidak relevan..., dan menambahkan: "Ini tidak hanya gagal membantu mengatasi isu tersebut, tetapi lebih memperumit proses hukum," lapor IRNA.

Sejumlah aktivis HAM menuduh Iran menangkap sejumlah warga negara ganda yang berupaya memperoleh pengakuan dari negara lain - tuduhan yang kerap ditepis oleh Republik Islam.

Baca juga: Warga AS yang hilang di Iran adalah agen CIA

Penangkapan Adelkhah terjadi ketika Prancis dan negara besar Eropa lainnya terjebak dalam kebuntuan internasional kesepakatan nuklir Teheran 2015, yang ditinggalkan AS tahun lalu.

Elit Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menangkap puluhan warga negara ganda selama beberapa tahun belakangan, yang kebanyakan atas tuduhan spionase.

Baca juga: Belanda usir dua pegawai Kedubes Iran

Sumber: Reuters