Cirebon (ANTARA News) - Ratusan rantai penambat rel yang dicuri dari rel sepanjang lima kilometer antara Stasiun Waruduwur, Kec Mundu, Kab Cirebon dan Stasiun Parujakan, Kota Cirebon diketahui hilang Jumat pagi sehingga perjalanan kereta di jalur itu ditunda menunggu perbaikan selama 1,5 jam. Humas Daerah Operasi (Daop) III PT Kereta Api Indonesia (KAI) Cirebon Suhartono di Cirebon, Jumat mengatakan, hilangnya penambat rel itu diketahui petugas pemeriksa rel KA dari Stasiun Waruduwur pada Jumat pagi sehingga bisa mencegah terjadinya kecelakaan kereta. "Begitu diketahui ratusan yang hilang, kita hentikan semua kereta yang akan melintasi jalur itu sehingga KA Cirebon-Ekspres dari Stasiun Brebes dan KA barang tertunda lebih dari 1,5 jam," katanya. Laporan kehilangan juga segera diteruskan ke Polsek Mundu yang langsung mengadakan penyidikan sehingga dengan cepat terungkap pelakunya yaitu dua pemulung Tim (34) dan Rah (27), keduanya warga Ds Mundu Masigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. "Dua pelaku itu ditangkap saat mau menjual rantai penambat itu ke sebuah tempat pengepul rongsokan di sekitar Mundu. Saat ditangkap, Tim dan Rah menggunakan dua buah becak untuk mengangkut barang hasil curian yang disimpan dalam dua buah karung," katanya. Selain rantai penambat rel KA, terungkap pula keduanya akan menjual satu kilogram rantai telefon yang kulitnya sudah dikupas. "Pencuri ini sangat profesional. Orang biasa tidak akan bisa melepas rantai penambat terbuat dari besi berdiamater 5 cm dalam waktu cepat. Bila tidak profesional butuh waktu berhari-hari untuk melepas ratusan rantai penambat. Kemungkinan pelaku sudah sering melakukan aksinya," katanya. Suhartono meminta, pencuri yang profesional ini dikenai pasal sabotase dengan ancaman hukuman yang lebih berat karena jika dihukum ringan pasti tidak akan membuat mereka menjadi jera.(*)