Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar dilakukan pemetaan sumber daya manusia (SDM) di bidang perhotelan.

"Data kita masih terbatas tentang SDM di bidang ini. Di daerah wisata seperti Labuan Bajo masih kurang SDM kita di bidang perhotelan," ujar Menristekdikti usai menyerahkan surat keputusan Politeknik Jakarta Internasional di Jakarta, Jumat.

Dia juga pernah makan masakan di restoran di luar negeri, dan ternyata kokinya orang Indonesia yang juga meyakini banyak warga Indonesia yang memiliki kompetensi di bidang perhotelan yang tersebar di seluruh belahan dunia.

"Kita harus bisa melakukan pemetaan itu," kata Nasir.

Saat ini, kata dia, paradigma mengenai pendidikan vokasi sudah berubah yang mana sudah banyak para orang tua yang menyekolahkan anaknya di politeknik. Para pemberi kerja juga lebih mengutamakan kompetensi dibandingkan ijazah.

Baca juga: Menristekdikti resmikan Politeknik Jakarta Internasional

Di sejumlah politeknik seperti Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) di Surakarta, Jawa Tengah, mahasiswanya sudah diminta oleh perusahaan sebelum lulus kuliah. Begitu juga politeknik lainnya.

Politeknik, kata Nasir, juga mengalami perubahan yang mana tidak lagi hanya sampai diploma tiga. Saat ini, politeknik sudah sampai hingga ke jenjang magister.

"Saya mendorong bagaimana politeknik di Indonesia, bisa bekerja sama dengan politeknik di luar negeri, sehingga kualitasnya semakin meningkat," ujarnya.

Dia menjelaskan jika kualitas pembelajaran semakin membaik, maka akan menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di politeknik tersebut. Dengan demikian bisa meningkatkan ranking politeknik tersebut di tingkat internasional.

Baca juga: Menristekdikti katakan vokasi solusi kesejahteraan bangsa
Baca juga: Menristekdikti targetkan Indonesia miliki 4.900 startup pada 2024