Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memberikan bantuan makanan tambahan untuk balita, penyediaan ruang aman asap serta mobil oksigen untuk kebutuhan udara bersih kepada warga di sejumlah wilayah terdampak asap karhutla.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie di Jakarta, Jumat, mengatakan tim medis dari Dinas Kesehatan tiap daerah dibantu oleh tim dari Kementerian Kesehatan telah melakukan penanganan dampak karhutla di bidang kesehatan selama terjadinya kabut asap.

"Kita tangani pasien-pasien disediakan tempat-tempat untuk pemeriksaan, dan sudah ada upaya-upaya untuk edukasi masyarakat menutup lubang-lubang rumahnya, jangan keluar rumah pada jam-jam yang diperkirakan udara buruk, lalu fasilitas pelayanan kesehatan memberikan pengobatan kepada yang ISPA dan sebagainya. Itulah upaya-upaya kita yang bersifat di pelayanan kesehatan," kata Cut Putri.

Baca juga: Polri: Pelaku karhutla umumnya dilatarbelakangi motif ekonomi


Cut mengatakan buruknya kualitas udara di lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan bisa menyebabkan berbagai penyakit mulai dari penyakit seperti ISPA maupun penyakit akibat asap lainnya.

"Jadi kalau untuk penyakit tidak menular pasti asma, paru kronik untuk asap itu. Selain itu juga pneumonia dan penyakit paru lainnya," kata Cut.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah memerintahkan kepada setiap dinas kesehatan di daerah terdampak untuk bersiaga sejak asap kebakaran hutan dan lahan menjadi semakin pekat hingga dalam kadar level berbahaya.

Menkes meminta kepada fasilitas kesehatan milik pemerintah dan rumah sakit swasta untuk membuat pos kesehatan guna melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat asap. Selain itu Puskesmas juga diminta untuk bersiaga 24 jam.

Tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mengerahkan tujuh unit mobil oksigen untuk berkeliling ke rumah penduduk guna memenuhi kebutuhan akan udara bersih. Sebanyak dua bus besar, dua bus kecil, dan tiga ambulans yang berisi tabung oksigen berkeliling memberikan udara segar kepada warga.

Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah juga mendistribusikan sebanyak 1,5 ton biskuit pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita. Pendistribusian PMT tersebut dalam upaya meningkatkan gizi dan daya tahan tubuh balita agar tidak terlalu terdampak asap karhutla.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyediakan Ruang Aman Asap bagi masyarakat yang membutuhkan udara segar.

Dalam ruangan tersebut dilengkapi dengan kipas pembuang udara, AC, air purifier, dan kain untuk penutup jendela. “Kain untuk menutup jendela atau ventilasi ruangan bisa menggunakan kain dakron. Kain tersebut dibasahi secara berkala agar partikel asap menempel di kain tersebut, tidak sampai terhirup oleh manusia,” kata dia.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya juga bergerak dengan menyediakan ruang oksigen untuk memberikan udara segar kepada masyarakat terdampak karhutla. Ruang oksigen yang berisikan tempat tidur disertai dengan tabung oksigen tersebut disediakan di 11 Puskesmas dan satu rumah sakit di Palangka Raya.


Baca juga: KLHK tegaskan tidak ada lagi asap lintas batas