Modal disuntik Rp2,5 triliun, SMF tambah porsi FLPP jadi 25 persen
4 Oktober 2019 17:02 WIB
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo (kedua dari kiri) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10/2019). ANTARA/Indra Arief Pribadi
Jakarta (ANTARA) - BUMN pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membidik penyaluran pembiayaan 102.500 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2020 atau meningkat menjadi 25 persen dari total kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Pada 2019, pembiayaan dari SMF untuk FLPP baru sebesar 10 persen.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, menjelaskan penambahan porsi pada FLPP itu karena perusahaan mendapat tambahan modal dari penyertaan modal negara (PMN) di APBN 2020 sebesar Rp2,5 triliun.
"Dari PMN Rp2,5 triliun, sebesar Rp1,75 triliun untuk FLPP, Rp250 miliar untuk bangun rumah di lokasi terkena bencana, dan Rp500 miliar untuk pembiayaan rumah aparatus sipil negara dan Polri," ujar dia.
Baca juga: SMF optimistis capai target Rp10 triliun pembiayaan perumahan
Baca juga: SMF salurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan Rp1,87 triliun
Ananta mengklaim PMN untuk FLPP sebesar Rp1,75 triliun tersebut akan menghasilkan modal tambahan hingga menjadi Rp3,7 triliun dari penerbitan surat utang.
"PMN FLPP Rp1,75 triliun akan di-leverage (ungkit) menjadi Rp3,7 triliun. SMF juga merupakan lembaga dengan peringkat (rating) AAA, yang mudah mendapat dana melalui surat utang," ujarnya.
Adapun sejak 2005, SMF sudah menyalurkan pembiayaan untuk rumah MBR senilai Rp55 triliun. Sebanyak Rp10 triliun di antaranya melalui sekuritisasi aset dan sisanya melalui penyaluran pembiayaan sekunder.
Baca juga: SMF tanda tangani perjanjian dengan bank penyalur KPR FLPP
Pada 2019, pembiayaan dari SMF untuk FLPP baru sebesar 10 persen.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, menjelaskan penambahan porsi pada FLPP itu karena perusahaan mendapat tambahan modal dari penyertaan modal negara (PMN) di APBN 2020 sebesar Rp2,5 triliun.
"Dari PMN Rp2,5 triliun, sebesar Rp1,75 triliun untuk FLPP, Rp250 miliar untuk bangun rumah di lokasi terkena bencana, dan Rp500 miliar untuk pembiayaan rumah aparatus sipil negara dan Polri," ujar dia.
Baca juga: SMF optimistis capai target Rp10 triliun pembiayaan perumahan
Baca juga: SMF salurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan Rp1,87 triliun
Ananta mengklaim PMN untuk FLPP sebesar Rp1,75 triliun tersebut akan menghasilkan modal tambahan hingga menjadi Rp3,7 triliun dari penerbitan surat utang.
"PMN FLPP Rp1,75 triliun akan di-leverage (ungkit) menjadi Rp3,7 triliun. SMF juga merupakan lembaga dengan peringkat (rating) AAA, yang mudah mendapat dana melalui surat utang," ujarnya.
Adapun sejak 2005, SMF sudah menyalurkan pembiayaan untuk rumah MBR senilai Rp55 triliun. Sebanyak Rp10 triliun di antaranya melalui sekuritisasi aset dan sisanya melalui penyaluran pembiayaan sekunder.
Baca juga: SMF tanda tangani perjanjian dengan bank penyalur KPR FLPP
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: