Jakarta (ANTARA) - Warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan Jakarta Barat yang sempat dinilai masih buang air besar (BAB) sembarangan, belum memiliki "septick tank" atau bak pembuangan kotoran sendiri.

Warga di RT 15 RW 07 Tanjung Duren Utara sebanyak 124 Kepala Keluarga (KK) dinilai memiliki kondisi terburuk karena tidak punya jamban sehat, menurut data yang dikemukakan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat.

"Sebenarnya ada jamban, cuma pembuangannya dialirkan ke kali. Mungkin ada warga punya jamban, tapi mngkin gak layak pembuangannya," ujar Ketua RT 15 Sitanggang di Jakarta, Jumat.

Sitanggang membantah jika warganya masih BAB sembarangan, hanya saja instalasi bak penampungan kotoran belum terpasang karena adanya kendala lahan.

"Itu memang sudah direncanakan, tapi yang kita kendalakan begini kalau umpamanya kita buatkan tempatnya dimana? Kalau dibuatkan untuk pembuatan dari mana?" kata Sitanggang.

Ia juga mengkhawatirkan jika bak penampungan kotoran telah digunakan berkelanjutan, akan ada biaya untuk pemeliharaan dan penyedotan yang belum terpikirkan sumber dananya.

Sejauh ini, kejelasan tentang instalasi bak penampungan kotoran sudah dirapatkan di tingkat RW.

Sitanggang mengharapkan pemasangan bak penampungan kotoran tidak hanya untuk jangka pendek, namun berkelanjutan aga kali di sekitar RW 15 menjadi bersih dan tidak berbau oleh kotoran warga sekitar.

Baca juga: Warga Tanjung Duren Utara masih BAB sembarangan

Baca juga: "Wajah baru Jakarta" belum bebas limbah tinja

Baca juga: Menkes heran masih banyak warga BAB sembarangan


Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jakarta Barat Inad Luciawati Rustam Effendi menyayangkan kawasan Tanjung Duren Utara masih ada yang BAB sembaranga, lantaran kawasan tersebut dekat dengan pusat kota Jakarta.

"Padahal dari kantor ini (Kelurahan Tanjung Duren Utara) masih terlihat Monas. Saya malu ada warga di sini BAB-nya sembarangan,” ujar istri Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi itu.

Ia meminta seluruh jajaran kelurahan dan kecamatan untuk menyediakan fasilitas jamban bersih agar kebiasaan buruk warga tersebut hilang.