Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)pada perdagangan sesi pagi, Jumat, ditutup turun 0,69 persen, menyusul merosotnya berbagai saham berbasis komoditas. IHSG sesi pagi ditutup turun 15,047 poin menjadi 2.152,666 dan indeks LQ45 menurun 1,664 poin atau 0,37 persen ke level 444,526. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan penurunan indeks masih dipengaruhi oleh melemahnya saham-saham berbasis komoditas akibat turunnya harga minyak. Menurut Krisna, bobot saham yang berbasis komoditas di BEI yang besar, sehingga membuat panik pasar dan menyeret beberapa saham lainnya untuk mengikuti penurunan saham-saham komoditas. Turunnya indeks BEI dipimpin oleh anjloknya saham Bumi Resources Rp300 menjadi Rp6.050, Andaro Energy yang merosot Rp50 ke level Rp1.650, Aneka Tambang terkoreksi Rp275 ke posisi Rp2.500, Tambang Timah terjun Rp3.100 ke harga Rp30.650, Indo Tambang Raya merosot Rp2.650 ke Rp29.000, Inco terkikis Rp150 menjadi Rp4.075 dan Astra Agro Lestari turun Rp2.150 menjadi Rp21.750. Krisna juga melihat turunnya harga minyak ini telah membuat pelaku pasar kembali beralih kepada saham-saham yang diuntungkan oleh penurunan minyak. "Beberapa saham perbankan, otomotif dan properti kembali terangkat dengan turunnya minyak," jelasnya. Saham Bank BBRI ditutup naik Rp400 ke posisi Rp5.750, Astra Internasional terangkat Rp800 ke posisi Rp20.700, Bank Mandiri naik Rp50 ke harga Rp2.700 dan Bank BCA terdorong Rp75 ke level Rp2.725. Perdagangan di BEI pada Jumat pagi ini didominasi yang turun sebanyak 93 jenis dibanding yang naik 71 dan 50 stagnan. Volume perdagangan mencapai 1,066 miliar saham dengan nilai Rp1,724 triliun dari 32.784 kali transaksi. (*)