Aksi 'Santuy (Banget)' bersihkan coretan pascademo di tiga titik
4 Oktober 2019 13:20 WIB
Aksi 'Santuy (Banget)' yang dilakukan pelajar dan mahasiswa membersihkan coretan pascademo di depan pintu Senayan Satu, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019). (Antara/Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Aktivis Milenial bersama dengan Aktivi(Z) mengecat tembok- tembok yang rusak akibat coretan pascademo bertajuk aksi 'Santuy (Banget)' dilakukan di tiga titik area sekitar kawasan Gelora Bung Karno.
"Pertama ini kami berada di pintu 1 Senayan GBK. Lalu kedua mau ke halte Kemenpora, dan terakhir mau ke fly over JCC Senayan," kata Ketua Forum OSIS DKI Jakarta, Alvinaldy Fitrah di Jakarta, Jumat.
Tiga titik menjadi lokasi yang dituju karena banyaknya coretan kurang pantas dan mengurangi estetika di kawasan tersebut.
Aktivi(Z) melakukan pengecatan ulang menutup coretan- coretan tersebut. Mereka mengumpulkan dana untuk membeli cat serta peralatannya dengan cara kolektif dari masing- masing anggota.
"Kita swadaya, patungan dari masing- masing anggota. Jumlahnya pun sukarela tidak kita tentukan," kata penanggung jawab aksi 'Santuy (Banget)' Pramatatya.
Pramatatya menjelaskan sudah mengurus izin aksi tersebut ke Polda Metro Jaya untuk memastikan acara mereka berjalan dengan lancar dan damai sesuai dengan tujuan awal kegiatan tersebut.
Aksi 'Santuy (Banget)' merupakan kegiatan mengecat fasilitas- fasilitas umum yang rusak pascademo yang dilakukan oleh dua kelompok pemuda bernama Aktivis Milenial dan Aktivi(Z).
Baca juga: Aksi 'Santuy (Banget)' siap benahi coretan pascademo di GBK
Baca juga: Pelajar SMA antusias bersihkan coretan di fasilitas umum pascademo
Kedua organisasi tersebut beranggotakan anak- anak muda terdiri atas mahasiswa maupun pelajar yang tergerak untuk menciptakan kebersihan lingkungan ibu Kota setelah aksi pelajar yang berakhir anarkis dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas publik.
Para peserta aksi ini menilai kegiatan mengecat tembok yang penuh coretan pascademo itu merupakan cara mereka mengekspresikan pendapat mereka sebagai masyarakat Indonesia.
"Iya ini salah satu bentuk kita juga buat tunjukin aspirasi kita, kita sih sukanya aksi yang 'santuy'," kata salah satu peserta aksi 'Santuy (Banget)' bernama Karlo saat ditemui di lokasi yang akan mereka cat, Jumat.
Sebelumnya, aksi demo yang berakhir ricuh di depan DPR meninggalkan banyak kerusakan fasilitas umum termasuk coretan di tembok- tembok dekat dengan jalan utama yang sering dilewati kendaraan umum.
Contohnya seperti coretan di tembok bekas pembangunan monorail di Jalan Asia Afrika banyak yang tercoret dengan tulisan 'Save KPK', ataupun 'DPR 4.0'.
"Pertama ini kami berada di pintu 1 Senayan GBK. Lalu kedua mau ke halte Kemenpora, dan terakhir mau ke fly over JCC Senayan," kata Ketua Forum OSIS DKI Jakarta, Alvinaldy Fitrah di Jakarta, Jumat.
Tiga titik menjadi lokasi yang dituju karena banyaknya coretan kurang pantas dan mengurangi estetika di kawasan tersebut.
Aktivi(Z) melakukan pengecatan ulang menutup coretan- coretan tersebut. Mereka mengumpulkan dana untuk membeli cat serta peralatannya dengan cara kolektif dari masing- masing anggota.
"Kita swadaya, patungan dari masing- masing anggota. Jumlahnya pun sukarela tidak kita tentukan," kata penanggung jawab aksi 'Santuy (Banget)' Pramatatya.
Pramatatya menjelaskan sudah mengurus izin aksi tersebut ke Polda Metro Jaya untuk memastikan acara mereka berjalan dengan lancar dan damai sesuai dengan tujuan awal kegiatan tersebut.
Aksi 'Santuy (Banget)' merupakan kegiatan mengecat fasilitas- fasilitas umum yang rusak pascademo yang dilakukan oleh dua kelompok pemuda bernama Aktivis Milenial dan Aktivi(Z).
Baca juga: Aksi 'Santuy (Banget)' siap benahi coretan pascademo di GBK
Baca juga: Pelajar SMA antusias bersihkan coretan di fasilitas umum pascademo
Kedua organisasi tersebut beranggotakan anak- anak muda terdiri atas mahasiswa maupun pelajar yang tergerak untuk menciptakan kebersihan lingkungan ibu Kota setelah aksi pelajar yang berakhir anarkis dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas publik.
Para peserta aksi ini menilai kegiatan mengecat tembok yang penuh coretan pascademo itu merupakan cara mereka mengekspresikan pendapat mereka sebagai masyarakat Indonesia.
"Iya ini salah satu bentuk kita juga buat tunjukin aspirasi kita, kita sih sukanya aksi yang 'santuy'," kata salah satu peserta aksi 'Santuy (Banget)' bernama Karlo saat ditemui di lokasi yang akan mereka cat, Jumat.
Sebelumnya, aksi demo yang berakhir ricuh di depan DPR meninggalkan banyak kerusakan fasilitas umum termasuk coretan di tembok- tembok dekat dengan jalan utama yang sering dilewati kendaraan umum.
Contohnya seperti coretan di tembok bekas pembangunan monorail di Jalan Asia Afrika banyak yang tercoret dengan tulisan 'Save KPK', ataupun 'DPR 4.0'.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: