Kupang (ANTARA) - Sebanyak 12 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur ambil bagian dalam program "Sehari Menjadi Gubernur NTT" yang diselenggarakan Plan Internasional Indonesia di Kota Kupang, Jumat.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu melibatkan para pelajar dari sejumlah Kabupaten yakni Timor Tengah Selatan, Nagekeo, Sikka, dan Lembata itu dipusatkan di Kantor Gubernur NTT, Jl El Tari, Kota Kupang.
Baca juga: 12 pelajar menjadi gubernur NTT sehari
Ellin seorang pelajar SMA di Kota Kupang baru berusia 16 tahun yang dipilih menjadi mengambil alih jabatan gubernur NTT Viktor B Laiskodat dalam sehari mengaku sangat gugup saat duduk di kursi gubernur NTT.
"Pada awalnya saya gugup sekali, apalagi saat duduk bersama pak Wagub NTT, pak Karo Humas dan ibu kadis PPA," katanya.
Namun kata dia, kegugupan yang ia rasakan itu hanya diawal saja, seiring berjalannya pembicaraan, iapun merasa biasa-biasa saja.
Pantauan Antara dalam bincang-bincang singkat dengan wakil gubenur dan Karo Humas serta Kadis PPA Ellin gencar sekali menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan masalah gender.
Beberapa di antaranya adalah masalah kekerasan terhadap perempuan, kemudian juga masalah kemiskinan, serta kasus human trafficking.
Baca juga: NTT kirim 25 anak muda belajar pariwisata di Australia
Ellin yang bercita-cita kelak menjadi hakim itusendiri merasa bersyukur karena dari belasan pelajar, dirinya yang dipilih mengantikan posisi gubernur NTT Viktor B Laiskodat.
Ia sendiri mengenal gubernur NTT sebagai seorang yang tegas, kerja keras serta berani mengemukan berbagai hal yang dapat membangun NTT.
Baca juga: Studi di Jawa, pelajar Kabupaten Alor NTT mendapat beasiswa ACT
Belasan pelajar ikuti program "Sehari Menjadi Gubernur NTT"
4 Oktober 2019 11:20 WIB
Sejumlah pelajar SMA yang mengikuti program "sehari menjadi Gubernur" sedang berdialog dengan wagup NTT Josef Nae Soi di Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha/am.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: