Round Up - Bambang Soesatyo Ketua MPR RI 2019-2024
4 Oktober 2019 02:34 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengangkat palu sidang usai pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Sidang Paripurna tersebut menetapkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR periode 2019-2024. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pras.
Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo akhirnya terpilih secara aklamasi menjadi ketua MPR RI periode 2019-2024 setelah didukung secara bulat oleh seluruh fraksi, yakni sembilan fraksi di MPR RI dan Kelompok DPD RI di MPR RI.
Rapat Paripurna MPR dengan agenda pemilihan Pimpinan MPR RI di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Kamis (3/10) itu dipimpin oleh pimpinan sementara, yakni anggota MPR RI tertua, Abdul Wahab Dalimunte dan anggota MPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut, sekitar pukul 19:30 WIB.
Abdul Wahab Dalimunte setelah membuka rapat paripurna, kemudian menyampaikan sambutan pengantar dari pimpinan. Setelah itu dia menyampaikan 10 nama calon pimpinan MPR RI berdasarkan daftar nama yang telah diserahkan oleh masing-masing fraksi serta Kelompok DPD RI di MPR RI.
Ke-10 calon nama pimpinan MPR RI adalah Ahmad Basarah dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Soesatyo (Partai Golkar), Ahmad Muzani (Partai Gerindra), Lestari Moerdijat (Partai Nasdem), Jazilul Fawaid dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian, Syarief Hasan (Partai Demokrat), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional/PAN), Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera/PKS), Arsul Sani (Partai Persatuan Pembangunan/PPP) serta Fadel Muhammad dari Kelompok DPD RI di MPR RI.
Setelah menyampaikan 10 nama, Abdul Wahab kemudian menyampaikan hasil pembicaraan pada rapat konsultasi yang telah dilakukan oleh pimpinan fraksi-fraksi di MPR RI dan pimpinan Kelompok DPD RI di MPR RI yang difasilitasi oleh pimpinan sementara MPR RI.
Namun, anggota MPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Elnino M Husein Mohi langsung memotong pembicaraan tersebut dan mengajukan interupsi.
Elnino menyatakan agar setelah diumumkan 10 nama Pimpinan MPR RI, maka dilakukan skors untuk melakukan forum lobi. "Dari forum lobi itu, apakah akan disepakati musyawarah mufakat atau voting," katanya.
Anggota lainnya segera mengajukan interupsi juga. Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar Idris Laena menegaskan kembali bahwa pada Kamis siang hingga sore sudah dilakukan rapat konsultasi yang merupakan forum lobi di antara fraksi-fraksi di MPR RI.
"Rapat konsultasi itu sudah dicapai kesepakatan bahwa sebanyak delapan fraksi mendukung Saudara Bamsoet (Bambang Soesatyo) dan bahkan DPD RI juga bulat mendukung Bamsoet," katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah menyatakan setuju rapat paripurna diskors agar pemilihan Ketua MPR RI sesuai azas demokrasi Pancasila, yaitu musyawarah mufakat.
Sejumlah anggota lainnya juga mengajukan interupsi. Intinya menegaskan bahwa MPR RI adalah lembaga permusyawaratan rakyat sehingga substansinya pemilihan Ketua MPR RI dilakukan secara musyawarah mufakat, bukan melalui pemungutan suara (voting).
Kemudian rapat paripurna diskors selama 45 menit mulai pukul 20.05 WIB sampai 20.50 WIB. Pada saat skors tersebut, dilakukan lagi lobi di antara fraksi-fraksi di MPR RI maupun Kelompok DPD RI di MPR RI.
Pada pukul 20:50 WIB, pimpinan sementara sudah memasuki ruang rapat paripurna, sebagian besar anggota MPR RI juga memasuki ruang rapat paripurna.
Namun karena masih ada sejumlah kursi yang terlihat kosong, maka skors ditambah selama 10 menit lagi menunggu anggota MPR RI yang belum memasuki ruangan.
Kepastian terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI tersebut setelah Abdul Wahab Dalimunthe menyampaikan kesimpulan pendapat seluruh fraksi yang menyetujui Bambang Soesatyo--biasa disapa Bamsoet--sebagai Ketua MPR RI.
"Karena seluruh fraksi di MPR RI menyatakan mendukung Saudara Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI. Apakah Saudara Bambang Soesatyo dapat disetujui menjadi Ketua MPR RI secara aklamasi?" kata Abdul Wahab Dalimunthe bertanya kepada peserta rapat paripurna.
Sebanyak 647 anggota MPR RI yang hadir pada rapat paripurna tersebut secara serentak menyatakan setuju. Abdul Wahab Dalimunthe pun segara mengetukkan palu tanda disetujuinya Bambang Soesatyo.
Baca juga: Bamsoet: MPR adalah rumah untuk mengamankan Pancasila
Baca juga: Ketua MPR minta aparat keamanan lebih bersabar hadapi demonstran
Sikap Gerindra
Sekitar pukul 21.00 WIB, rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR RI dilanjutkan lagi. Pada saat itu, satu-satunya fraksi yang belum menyatakan mendukung Bambang Soesatyo, yakni Fraksi Partai Gerindra, kemudian menyampaikan pandangannya.
Fraksi Gerindra menyadari hanya sendiri karena fraksi-fraksi lainnya sudah sepakat mendukung Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI, maka Gerindra pun kemudian mengalah dan ikut mendukung Bambang Soesatyo. Semula Gerindra mengusung kadernya, Ahmad Muzani untuk menjadi Ketua MPR RI.
Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Ahmad Riza Patria menyampaikan bahwa sikap fraksinya mendukung Bamsoet tersebut setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kami mengedepankan musyawarah mufakat dan dari hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, maka Bapak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat, untuk kepentingan yang lebih besar, kami bersepakat untuk terus menjaga lembaga MPR ini dalam forum-forum musyawarah, dalam memutuskan berbagai kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," ujar Riza Patria.
Abdul Wahab Dalimunthe kemudian meminta penegasan kepada Riza Patria mengenai maksud pernyataan resmi fraksinya tersebut.
"Tadi sudah diumumkan bahwa delapan partai sudah menyatakan memilih Bapak Bambang Soesatyo juga ditambah Kelompok DPD. Dalam kesempatan ini, hendaknya jelas, apakah Fraksi Partai Gerindra setuju Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR?" tanya Wahab.
Ahmad Riza kemudian menyampaikan bahwa Fraksi Partai Gerindra sepakat dan setuju mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024. Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan meriah oleh anggota MPR RI yang menghadiri rapat paripurna tersebut.
Rapat Paripurna MPR dengan agenda pemilihan Pimpinan MPR RI di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Kamis (3/10) itu dipimpin oleh pimpinan sementara, yakni anggota MPR RI tertua, Abdul Wahab Dalimunte dan anggota MPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut, sekitar pukul 19:30 WIB.
Abdul Wahab Dalimunte setelah membuka rapat paripurna, kemudian menyampaikan sambutan pengantar dari pimpinan. Setelah itu dia menyampaikan 10 nama calon pimpinan MPR RI berdasarkan daftar nama yang telah diserahkan oleh masing-masing fraksi serta Kelompok DPD RI di MPR RI.
Ke-10 calon nama pimpinan MPR RI adalah Ahmad Basarah dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Soesatyo (Partai Golkar), Ahmad Muzani (Partai Gerindra), Lestari Moerdijat (Partai Nasdem), Jazilul Fawaid dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian, Syarief Hasan (Partai Demokrat), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional/PAN), Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera/PKS), Arsul Sani (Partai Persatuan Pembangunan/PPP) serta Fadel Muhammad dari Kelompok DPD RI di MPR RI.
Setelah menyampaikan 10 nama, Abdul Wahab kemudian menyampaikan hasil pembicaraan pada rapat konsultasi yang telah dilakukan oleh pimpinan fraksi-fraksi di MPR RI dan pimpinan Kelompok DPD RI di MPR RI yang difasilitasi oleh pimpinan sementara MPR RI.
Namun, anggota MPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Elnino M Husein Mohi langsung memotong pembicaraan tersebut dan mengajukan interupsi.
Elnino menyatakan agar setelah diumumkan 10 nama Pimpinan MPR RI, maka dilakukan skors untuk melakukan forum lobi. "Dari forum lobi itu, apakah akan disepakati musyawarah mufakat atau voting," katanya.
Anggota lainnya segera mengajukan interupsi juga. Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar Idris Laena menegaskan kembali bahwa pada Kamis siang hingga sore sudah dilakukan rapat konsultasi yang merupakan forum lobi di antara fraksi-fraksi di MPR RI.
"Rapat konsultasi itu sudah dicapai kesepakatan bahwa sebanyak delapan fraksi mendukung Saudara Bamsoet (Bambang Soesatyo) dan bahkan DPD RI juga bulat mendukung Bamsoet," katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI Ahmad Basarah menyatakan setuju rapat paripurna diskors agar pemilihan Ketua MPR RI sesuai azas demokrasi Pancasila, yaitu musyawarah mufakat.
Sejumlah anggota lainnya juga mengajukan interupsi. Intinya menegaskan bahwa MPR RI adalah lembaga permusyawaratan rakyat sehingga substansinya pemilihan Ketua MPR RI dilakukan secara musyawarah mufakat, bukan melalui pemungutan suara (voting).
Kemudian rapat paripurna diskors selama 45 menit mulai pukul 20.05 WIB sampai 20.50 WIB. Pada saat skors tersebut, dilakukan lagi lobi di antara fraksi-fraksi di MPR RI maupun Kelompok DPD RI di MPR RI.
Pada pukul 20:50 WIB, pimpinan sementara sudah memasuki ruang rapat paripurna, sebagian besar anggota MPR RI juga memasuki ruang rapat paripurna.
Namun karena masih ada sejumlah kursi yang terlihat kosong, maka skors ditambah selama 10 menit lagi menunggu anggota MPR RI yang belum memasuki ruangan.
Kepastian terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI tersebut setelah Abdul Wahab Dalimunthe menyampaikan kesimpulan pendapat seluruh fraksi yang menyetujui Bambang Soesatyo--biasa disapa Bamsoet--sebagai Ketua MPR RI.
"Karena seluruh fraksi di MPR RI menyatakan mendukung Saudara Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI. Apakah Saudara Bambang Soesatyo dapat disetujui menjadi Ketua MPR RI secara aklamasi?" kata Abdul Wahab Dalimunthe bertanya kepada peserta rapat paripurna.
Sebanyak 647 anggota MPR RI yang hadir pada rapat paripurna tersebut secara serentak menyatakan setuju. Abdul Wahab Dalimunthe pun segara mengetukkan palu tanda disetujuinya Bambang Soesatyo.
Baca juga: Bamsoet: MPR adalah rumah untuk mengamankan Pancasila
Baca juga: Ketua MPR minta aparat keamanan lebih bersabar hadapi demonstran
Sikap Gerindra
Sekitar pukul 21.00 WIB, rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR RI dilanjutkan lagi. Pada saat itu, satu-satunya fraksi yang belum menyatakan mendukung Bambang Soesatyo, yakni Fraksi Partai Gerindra, kemudian menyampaikan pandangannya.
Fraksi Gerindra menyadari hanya sendiri karena fraksi-fraksi lainnya sudah sepakat mendukung Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI, maka Gerindra pun kemudian mengalah dan ikut mendukung Bambang Soesatyo. Semula Gerindra mengusung kadernya, Ahmad Muzani untuk menjadi Ketua MPR RI.
Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Ahmad Riza Patria menyampaikan bahwa sikap fraksinya mendukung Bamsoet tersebut setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kami mengedepankan musyawarah mufakat dan dari hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, maka Bapak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat, untuk kepentingan yang lebih besar, kami bersepakat untuk terus menjaga lembaga MPR ini dalam forum-forum musyawarah, dalam memutuskan berbagai kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," ujar Riza Patria.
Abdul Wahab Dalimunthe kemudian meminta penegasan kepada Riza Patria mengenai maksud pernyataan resmi fraksinya tersebut.
"Tadi sudah diumumkan bahwa delapan partai sudah menyatakan memilih Bapak Bambang Soesatyo juga ditambah Kelompok DPD. Dalam kesempatan ini, hendaknya jelas, apakah Fraksi Partai Gerindra setuju Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR?" tanya Wahab.
Ahmad Riza kemudian menyampaikan bahwa Fraksi Partai Gerindra sepakat dan setuju mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024. Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan meriah oleh anggota MPR RI yang menghadiri rapat paripurna tersebut.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: