ILO: penguatan dialog pekerja-pengusaha dorong ketenangan bekerja
3 Oktober 2019 22:19 WIB
Koordinator Residen PBB di Indonesia, Anita Nirody (kiri kedua) dan Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto (kanan kedua) dalam acara promosi pekerjaan layak bagi perempuan di industri garmen, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Kamis. (3/10/2019). (ANTARA / Azis Kurmala)
Semarang (ANTARA) -
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto mengatakan penguatan dialog antara pekerja dengan manajemen perusahaan yang baik mendorong terciptanya ketenangan bekerja.
"Dialog yang baik itu juga dapat menjadi jalan keluar untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja," ujar Michiko Miyamoto di sela-sela kunjungan ke Ungaran Sari Garments, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berkomitmen untuk mendorong manajemen perusahaan untuk mengedepankan dialog antara pekerja dan pengusaha.
"Pengusaha dan pekerja harus memperkuat dialog sosial di perusahaan untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan saat ini," kata dia.
Terlebih di era revolusi industri keempat yang memberikan dampak pada hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha.
"Kalau ada masalah itu dibahas dan didiskusikan secara bersama dalam mengatasi persoalan hubungan industrial. Dengan cara tersebut permasalahan antara pengusaha dan pekerja dapat diatasi dengan baik," kata Michiko Miyamoto.
Dengan membangun dialog sosial, lanjut dia, pengusaha dan pekerja dapat mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan dan memajukan perusahaan.
"Kami sangat senang sekali dengan apa yang dilakukan oleh Ungaran Sari Garments yang menyediakan saluran komunikasi bagi pekerja dalam menyampaikan saran untuk perusahaan," ujar dia.
Perusahaan garmen tersebut menyediakan kotak saran di toilet dan kantin, diskusi formal mingguan maupun diskusi melalui aplikasi Whatsapp grup.
"Komunikasi antara pekerja maupun pimpinan di sini sangat baik. Pekerja bisa menyampaikan saran bagi kemajuan perusahaan melalui kotak saran, ruang diskusi, maupun di whatsapp group. Tiap divisi di sini ada whatsapp group, jadi siapapun bisa memberikan saran," ujar pekerja Ungaran Sari Garments, Agung Budi P.
Karyawan sudah bekerja selama 29 tahun itu mengatakan bahwa dialog sosial yang baik menciptakan hubungan harmonis antara pekerja dengan manajemen perusahaan.
"Hubungan harmonis tersebut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga secara tidak langsung meningkatkan kinerja perusahaan," kata dia.
Baca juga: Kemenko Maritim gandeng ILO latih pekerja pariwisata Lombok
Baca juga: Indonesia ajak negara Gerakan Nonblok tingkatkan peran di ILO
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto mengatakan penguatan dialog antara pekerja dengan manajemen perusahaan yang baik mendorong terciptanya ketenangan bekerja.
"Dialog yang baik itu juga dapat menjadi jalan keluar untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja," ujar Michiko Miyamoto di sela-sela kunjungan ke Ungaran Sari Garments, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berkomitmen untuk mendorong manajemen perusahaan untuk mengedepankan dialog antara pekerja dan pengusaha.
"Pengusaha dan pekerja harus memperkuat dialog sosial di perusahaan untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan saat ini," kata dia.
Terlebih di era revolusi industri keempat yang memberikan dampak pada hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha.
"Kalau ada masalah itu dibahas dan didiskusikan secara bersama dalam mengatasi persoalan hubungan industrial. Dengan cara tersebut permasalahan antara pengusaha dan pekerja dapat diatasi dengan baik," kata Michiko Miyamoto.
Dengan membangun dialog sosial, lanjut dia, pengusaha dan pekerja dapat mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan dan memajukan perusahaan.
"Kami sangat senang sekali dengan apa yang dilakukan oleh Ungaran Sari Garments yang menyediakan saluran komunikasi bagi pekerja dalam menyampaikan saran untuk perusahaan," ujar dia.
Perusahaan garmen tersebut menyediakan kotak saran di toilet dan kantin, diskusi formal mingguan maupun diskusi melalui aplikasi Whatsapp grup.
"Komunikasi antara pekerja maupun pimpinan di sini sangat baik. Pekerja bisa menyampaikan saran bagi kemajuan perusahaan melalui kotak saran, ruang diskusi, maupun di whatsapp group. Tiap divisi di sini ada whatsapp group, jadi siapapun bisa memberikan saran," ujar pekerja Ungaran Sari Garments, Agung Budi P.
Karyawan sudah bekerja selama 29 tahun itu mengatakan bahwa dialog sosial yang baik menciptakan hubungan harmonis antara pekerja dengan manajemen perusahaan.
"Hubungan harmonis tersebut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga secara tidak langsung meningkatkan kinerja perusahaan," kata dia.
Baca juga: Kemenko Maritim gandeng ILO latih pekerja pariwisata Lombok
Baca juga: Indonesia ajak negara Gerakan Nonblok tingkatkan peran di ILO
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: