Jakarta (ANTARA) - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, menyatakan seringnya pemanggilan para pemain muda untuk memperkuat timnas U-23 mempengaruhi kedalaman skuat The Guardians di Liga 1 Indonesia.
"Sebenarnya iya, karena saya ingin semua pemain bekerja dan berada di klub juga. Jadi pertama kali saya datang beberapa pemain masih ada di timnas," ujar Munster di Stadion PTIK Jakarta, Kamis.
Saat ini ada empat pemain muda Bhayangkara FC yang didaftarkan untuk persiapan SEA Games 2019. Keempat pemain itu yakni Awan Setho, Nurhidayat, Sani Rizki, dan Bagas Adi.
Baca juga: Kembali ke Stadion PTIK jadi motivasi Bhayangkara kalahkan PSS Sleman
Munster melihat dari dua sisi, pertama suatu kebanggaan bahwa anak asuhnya bisa membela Garuda muda, namun di sisi lain ketidakhadiran mereka berpengaruh pada ekosistem kompetisi di dalam skuat.
Usai membela timnas dan kembali ke skuat, mereka akan kesulitan bersaing. Para pemain muda itu harus kembali beradaptasi dengan teknik dan strategi yang telah dibangun Munster.
"Jadi susah juga bagi mereka, mungkin Bagas sudah main di tim, dan Sani juga sudah main di tim. Tapi ketika mereka tidak bersama tim lagi mereka balik lagi, bakal susah lagi dapat tempat di tim," katanya.
Baca juga: PSS bertandang ke markas Bhayangkara dengan kekuatan pincang
Ia juga menyayangkan ketika tim memiliki pemain bagus namun lebih sering main di timnas dibanding klub asal, membuat dirinya tidak bisa mengukur kekuatan tim secara maksimal.
"Tapi yang sudah terjadi seperti ini jadi tinggal pemain lain yang ada di skuat untuk mengamankan posisi mereka di dalam skuat," kata dia.
"Karena di skuat kita itu di setiap posisinya berkompetisi agar positif. Bisa dibilang juga kita salah satu tim yang paling banyak mengirimkan ke timnas," ujarnya menambahkan.
Liga 1 Indonesia
Pemain sering dipanggil timnas, kedalaman Bhayangkara terpengaruh
3 Oktober 2019 21:56 WIB
Para pemain Bhayangkara FC saat sesi latihan terakhir untuk laga melawan PSS Sleman di Stadion PTIK Jakarta, Kamis (3/10/2019). ANTARA/Asep Firmansyah.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: