Semarang (ANTARA) - Compressed natural gas/CNG atau gas alam terkompresi membantu masyarakat mendapatkan aliran gas dari PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) sebelum ada infrastruktur pipa gas bumi yang terhubung langsung.

Terobosan pembangunan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGN untuk wilayah Semarang, Jawa Tengah, adalah melalui pembangunan infrastruktur CNG sebagai solusi sementara sebelum infrastruktur pipa gas bumi terbangun untuk menghubungkan Jawa Timur sebagai titik pasok dengan JawaTengah sebagai titik pasar.

Sekretaris Perusahaan PT PGN Rachmat Hutama di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa pada hari biasa, gas bumi yang dipasok PGN untuk sektor industri dan rumah tangga di wilayah Semarang, dikonsumsi sekitar 220.000-250.000 meter kubik per bulan.

Pemakaian rata-rata gas bumi untuk sektor rumah tangga pada 2019 sebesar 22.000 meter kubik per bulan, naik 37 persen dibandingkan dengan 2018.

Baca juga: PT PP-PGN bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga

Layanan gas bumi melalui CNG diawali di Kawasan Industri Tambak Aji dan terus dikembangkan di Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Pada 2016, PGN juga menerima penugasan pengoperasian Jargas APBN di Kota Semarang dan Blora.

“Pasokan gas bumi dalam bentuk CNG yang tersedia di Stasiun Penurun Tekanan (Pressure Reducing Station/ PRS) Tambak Aji angkanya memang berada di atas angka konsumsi gas bumi rumah tangga, bahkan kenaikan konsumsi gas bumi masih dalam cakupan volume gas bumi yang tersedia di PRS Tambak Aji,” tutur Rachmat.

Rachmat menuturkan, seiring berkembangnya industri baru dan meningkatnya kebutuhan energi yang lebih efisien dalam empat tahun terakhir, PGN terus fokus mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah.

Sesuai peran subholding gas, PGN melalui PT Pertagas tengah menyelesaikan jaringan pipa gas transmisi Gresik-Semarang. Pembangunan jaringan pipa gas transmisi 28 inci sepanjang 268 kilometer ini ditargetkan terealisasi segera.

“Kami yakin pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang akan segera rampung, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan jaringan pipa distribusi gas. Kami berharap dengan pembangunan infrastruktur ini dapat menyuplai gas untuk industri dengan kapasitas maksimal 400 MMSCFD,” tutur Rachmat.
Baca juga: PGN siapkan CNG sebagai antisipasi gangguan distribusi gas