"Awalnya sempat tidak percaya, apalagi mendengar kabar kalau ibu dan adik saya sudah meninggal karena dibakar," katanya dalam kesaksian di Padang, Rabu.
"Alhamdulillah, Allah SWT masih menyelamatkan ayah dan bisa pulang bertemu dengan Gian," ujarnya.
James Lugian Rizal (13) atau sering disapa Gian itu merupakan anak pertama salah seorang korban perantau Minang Erizal (42) yang berhasil menyelamatkan diri dari kerusuhan di Wamena dengan berpura-pura mati.
Ribuan perantau Minang di Wamena akan dipulangkan dengan kapal
Gian merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, namun sekarang tinggal sendiri dan terpaksa mengikhlaskan kepergian adiknya yang baru berumur delapan tahun akibat kerusuhan di Wamena.
Ia mendapat kabar duka yang menimpa keluarganya itu dari tantenya di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selain itu, Gian memiliki cita-cita yang mulia yakni ingin menjadi seorang ustadz.
Ia berharap semoga musibah yang menimpa keluarganya tidak menjadi penghalang untuk melanjutkan sekolah dan mewujudkan impiannya.
Baca juga: ACT Sumbar fasilitasi pemulangan 97 perantau Minang di Wamena
Baca juga: Lulusan UNP tetap ingin kembali mengajar ke Wamena
Menanggapi hal itu, Kepala Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar Zeng Wellf mengatakan ada salah seorang dermawan ACT yang bersedia membantu Gian untuk memberikan beasiswa melanjutkan sekolahnya.
Baca juga: Wagub: Prioritaskan sekolah anak perantau Minang dari Wamena
Baca juga: Papua Terkini - 800 perantau Minang menunggu jemputan pulang
Baca juga: Tanah Datar galang dana bantu perantau Minang di Wamena