ACT buka pusat media dan krisis untuk kurangi hoaks
2 Oktober 2019 17:02 WIB
Presiden ACT Ibnu Khajar usai konferensi pers di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019). ANTARA/Prisca Triferna/am.
Jakarta (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuka pusat media dan krisis (media dan crisis center) di berbagai wilayah untuk membantu memberikan informasi akurat dan terkini demi meminimalisasi hoaks yang beredar tentang kerusuhan di Wamena, Papua.
"Melalui Media & Crisis Center, publik dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi yang berkaitan tentang Wamena, dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua," ujar Presiden ACT Ibnu Khajar dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor ACT di Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: ACT Madiun buka posko peduli Wamena
Menurut ACT, pusat informasi itu akan dibuka di beberapa kota seperti Jakarta, Makassar, Padang, Surabaya dan beberapa kota yang terdapat kantor cabang ACT.
Menurut pihak ACT, informasi yang ada di pusat media dan krisis itu adalah hasil pelaporan langsung dari Tim Tanggap Darurat ACT yang berada di lapangan. Selain angka korban, mereka juga akan terus memperbarui bantuan yang diperlukan para pengungsi.
Baca juga: ACT Sumbar fasilitasi pemulangan 97 perantau Minang di Wamena
Selain itu, pusat media dan krisis itu juga bisa digunakan oleh masyarakat biasa yang ingin memberikan donasi bagi warga-warga terdampak konflik.
"Ini bukan lagi saatnya saling menghujat, bukan lagi saling menyalahkan. Sudah saatnya kita saling berkumpul sebagai sebuah bangsa," tegas Ibnu.
Baca juga: ACT buka pusat krisis penanganan dampak kerusuhan Wamena di Sumbar
Kerusuhan di Wamena, Papua menewaskan 33 orang meninggal. Korban yang dirawat, menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek berdasarkan laporan yang didapat tim kesehatan di Wamena, terdapat 14 korban kerusuhan dalam perawatan, 22 jiwa dirujuk ke Jayapura dan ada 62 orang sudah boleh pulang ke rumah.
"Melalui Media & Crisis Center, publik dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi yang berkaitan tentang Wamena, dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua," ujar Presiden ACT Ibnu Khajar dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor ACT di Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: ACT Madiun buka posko peduli Wamena
Menurut ACT, pusat informasi itu akan dibuka di beberapa kota seperti Jakarta, Makassar, Padang, Surabaya dan beberapa kota yang terdapat kantor cabang ACT.
Menurut pihak ACT, informasi yang ada di pusat media dan krisis itu adalah hasil pelaporan langsung dari Tim Tanggap Darurat ACT yang berada di lapangan. Selain angka korban, mereka juga akan terus memperbarui bantuan yang diperlukan para pengungsi.
Baca juga: ACT Sumbar fasilitasi pemulangan 97 perantau Minang di Wamena
Selain itu, pusat media dan krisis itu juga bisa digunakan oleh masyarakat biasa yang ingin memberikan donasi bagi warga-warga terdampak konflik.
"Ini bukan lagi saatnya saling menghujat, bukan lagi saling menyalahkan. Sudah saatnya kita saling berkumpul sebagai sebuah bangsa," tegas Ibnu.
Baca juga: ACT buka pusat krisis penanganan dampak kerusuhan Wamena di Sumbar
Kerusuhan di Wamena, Papua menewaskan 33 orang meninggal. Korban yang dirawat, menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek berdasarkan laporan yang didapat tim kesehatan di Wamena, terdapat 14 korban kerusuhan dalam perawatan, 22 jiwa dirujuk ke Jayapura dan ada 62 orang sudah boleh pulang ke rumah.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: