KPPIP prediksi 103 proyek infrastruktur rampung hingga akhir 2019
2 Oktober 2019 15:50 WIB
Ketua Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo (kanan) di Jakarta, Rabu (2/10/2019). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo memprediksi 103 proyek dari total 223 proyek yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) selesai sampai akhir 2019.
“Kami mencatat kemungkinan pada akhir 2019 akan mencapai 103 proyek yang dapat diselesaikan dan hingga 2020 sekitar 143 dari 223 proyek yang bisa diselesaikan,” katanya di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan, proyek strategis nasional (PSN) yang telah dimulai sejak 2016 hingga September 2019 sudah menyelesaikan 81 proyek dengan nilai investasi Rp390 triliun.
Rinciannya, 20 proyek senilai Rp33,3 triliun pada 2016, 10 proyek senilai Rp61,4 triliun pada 2017, dan 32 proyek untuk 2018 senilai Rp207,4 triliun.
Baca juga: KPPIP: 81 Proyek Strategis Nasional senilai Rp390 triliun selesai
Sedangkan sejak Januari hingga September 2019, pemerintah menyelesaikan 19 proyek senilai Rp7,7 triliun serta masih ada 39 proyek dan satu program industri pesawat bernilai Rp621 triliun yang akan masuk dalam tahap konstruksi.
"Memang, masih menyisakan sedikit untuk proyek yang dalam tahap persiapan," ujarnya.
Selain itu, Wahyu mengatakan untuk sektor kelistrikan, KPPIP mempunyai program pembangunan pembangkit sebanyak 35 ribu MW.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.752 MW telah selesai dan masuk dalam jaringan PT PLN (Persero), sedangkan tahap konstruksi 22.738,6 MW.
"Kita berharap dengan selesainya proyek listrik ini bisa memberikan modal untuk mengembangkan kawasan industri, ekonomi khusus, dan kegiatan ekonomi lainnya yang bisa mendorong pembangunan Indonesia," katanya.
Wahyu melanjutkan selain memiliki 223 PSN, pemerintah juga memiliki tiga program pembangunan dengan total investasi Rp4.183 triliun serta 80,3 persen PSN telah masuk dalam tahap konstruksi, sehingga diharapkan proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.
"Progres sampai saat ini kami summary-kan, diharapkan selesai dalam waktu secepatnya dan ini menjadi tugas kami dari KPPIP dan butuh dukungan dari KL (kementerian/lembaga) terkait,” katanya.
Baca juga: Darmin: Investasi Proyek Strategis Nasional capai Rp4.183 triliun
Ia mengaku terdapat empat kendala utama dalam pengembangan PSN tersebut yaitu persiapan proyek, pengadaan lahan, pembiayaan, dan perizinan.
Wahyu berharap peran swasta bisa semakin meningkat untuk mendorong pembangunan infrastruktur ini karena dalam lima tahun ke depan kebutuhan investasi infrastruktur dalam RPJMN 2020-2024 mencapai Rp6.400 triliun.
"Masih perlu peningkatan peran swasta dalam pembiayaan infrastruktur. Dalam lima tahun ke depan, jumlah kegiatan infrastruktur akan meningkat, sehingga kalau berharap dari APBN saja tidak cukup,” ujarnya.
Baca juga: KPPIP upayakan penyelesaian berbagai isu proyek strategis nasional
Baca juga: KPPIP perkirakan 31 proyek strategis nasional selesai triwulan III-2019
“Kami mencatat kemungkinan pada akhir 2019 akan mencapai 103 proyek yang dapat diselesaikan dan hingga 2020 sekitar 143 dari 223 proyek yang bisa diselesaikan,” katanya di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan, proyek strategis nasional (PSN) yang telah dimulai sejak 2016 hingga September 2019 sudah menyelesaikan 81 proyek dengan nilai investasi Rp390 triliun.
Rinciannya, 20 proyek senilai Rp33,3 triliun pada 2016, 10 proyek senilai Rp61,4 triliun pada 2017, dan 32 proyek untuk 2018 senilai Rp207,4 triliun.
Baca juga: KPPIP: 81 Proyek Strategis Nasional senilai Rp390 triliun selesai
Sedangkan sejak Januari hingga September 2019, pemerintah menyelesaikan 19 proyek senilai Rp7,7 triliun serta masih ada 39 proyek dan satu program industri pesawat bernilai Rp621 triliun yang akan masuk dalam tahap konstruksi.
"Memang, masih menyisakan sedikit untuk proyek yang dalam tahap persiapan," ujarnya.
Selain itu, Wahyu mengatakan untuk sektor kelistrikan, KPPIP mempunyai program pembangunan pembangkit sebanyak 35 ribu MW.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.752 MW telah selesai dan masuk dalam jaringan PT PLN (Persero), sedangkan tahap konstruksi 22.738,6 MW.
"Kita berharap dengan selesainya proyek listrik ini bisa memberikan modal untuk mengembangkan kawasan industri, ekonomi khusus, dan kegiatan ekonomi lainnya yang bisa mendorong pembangunan Indonesia," katanya.
Wahyu melanjutkan selain memiliki 223 PSN, pemerintah juga memiliki tiga program pembangunan dengan total investasi Rp4.183 triliun serta 80,3 persen PSN telah masuk dalam tahap konstruksi, sehingga diharapkan proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.
"Progres sampai saat ini kami summary-kan, diharapkan selesai dalam waktu secepatnya dan ini menjadi tugas kami dari KPPIP dan butuh dukungan dari KL (kementerian/lembaga) terkait,” katanya.
Baca juga: Darmin: Investasi Proyek Strategis Nasional capai Rp4.183 triliun
Ia mengaku terdapat empat kendala utama dalam pengembangan PSN tersebut yaitu persiapan proyek, pengadaan lahan, pembiayaan, dan perizinan.
Wahyu berharap peran swasta bisa semakin meningkat untuk mendorong pembangunan infrastruktur ini karena dalam lima tahun ke depan kebutuhan investasi infrastruktur dalam RPJMN 2020-2024 mencapai Rp6.400 triliun.
"Masih perlu peningkatan peran swasta dalam pembiayaan infrastruktur. Dalam lima tahun ke depan, jumlah kegiatan infrastruktur akan meningkat, sehingga kalau berharap dari APBN saja tidak cukup,” ujarnya.
Baca juga: KPPIP upayakan penyelesaian berbagai isu proyek strategis nasional
Baca juga: KPPIP perkirakan 31 proyek strategis nasional selesai triwulan III-2019
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: