Megawati Sebut Golput Penghianat Reformasi
15 Juli 2008 16:27 WIB
Malang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa orang-orang yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu nanti (Golput) bisa dijuluki sebagai pengkhianat reformasi.
Dalam kampanyenya mendukung kader-kader PDIP yang mencalonkan diri dalam Pilkada Jatim di Malang, Selasa, Megawati mengecam semua pihak yang telah mengampanyekan Golput.
Sistem pemilihan umum Indonesia sekarang, menurutnya, merupakan hasil dari suatu proses panjang yang berawal dari adanya reformasi total, lalu empat kali amandemen konstitusi, dan diakhiri dengan kesempatan melahirkan tatacara Pemilihan Umum (Pemilu) langsung oleh rakyat.
"Ini sudah merupakan tuntutan rakyat. Masyarakat sudah menuntut hak pilihnya dilakukan secara langsung. Nah, kalau Golput lagi, itu khianati reformasi," katanya.
Di depan ribuan kader dan masyarakat Malang, putri mantan presiden Soerkarno itu meminta restu maupun bantuan untuk memenangkan Pilpres 2009.
"Mau bantu saya?", tanyanya, yang dijawab oleh massa dengan teriakan "siap", "merdeka" dan "hidup Mega".
"Soalnya, kalau saya jadi presiden, saya `rikuh` (tidak enak hati) menyuruh orang dari partai lain," katanya.
Dalam penyampaian pidato kampanyenya itu, Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen DPP PDI Perjuangan, Pramono Anung, beberapa ketua partai seperti Daryatmo Mardiyanto, Mindo Sianipar dan Adang Ruchiatna.
Pada kesempatan itu diperkenalkan pula calon gubernur (Cagub) Jatim Sutjipto (mantan Sekjen dan Wakil Ketua MPR RI) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Ridwan Hisjam (Ketua DPD Ormas Kosgoro Jatim, mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim yang pernah pula menjadi Anggota DPR RI).
Usai berkampanye untuk pemenangan Cagub-Cawagub Jatim dan calon walikota -calon wakil walikota Malang, rombongan meneruskan perjalanan keliling Jatim ke Jombang, Nganjuk serta Madiun.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008
Tags: