Palembang (ANTARA) - Empat pesawat terpaksa berputar-putar di wilayah udara Palembang akibat kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan yang kembali menyelimuti wilayah tersebut Rabu pagi.

"Ada empat pesawat kedatangan yang berputar-putar (holding) dan dua jadwal keberangkatan delay, jarak pandang landasan terpendek pagi ini hanya 400 meter," kata Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang kepada Antara.

Menurut dia jarak pandang 400 meter terpantau mulai pukul 06.00 WIB, satu jam kemudian naik jadi 600 meter, dan baru pukul 08.00 naik menjadi 1.200 meter atau sudah aman.

Pesawat yang terpaksa berputar-putar yakni Garuda, Batik, Citilink dan Air Asia, namun keempatnya berhasil mendarat di Bandara SMB II mulai pukul 07.24 WIB.

"Sedangkan dua pesawat lain terpaksa delay keberangkatan, yakni Lion Air rute Palembang - Pangkal Pinang dan Wings Air rute Palembang - Bengkulu, keduanya mengalami delay hampir satu jam," tambahnya.

Sementara akibat kembalinya asap terssbut, kualitas udara di Kota Palembang berdasarkan data air visual terintegrasi satelit hingga pukul 08.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada angka 283 dengan kategori tidak sehat atau setara 233 mikrogram PM 2,5.

Tidak jauh berbeda, berdasarkan laman resmi BMKG, kualitas udara dengan indikator PM10 di Kota Palembang pada pukul 06.00 mencapai angka 649,73 dengan terkategori berbahaya, tiga jam kemudian mulai menurun ke level sangat tidak sehat.

Asap yang menyelimuti Kota Palembang sudah diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya karena jumlah titik panas di arah Tenggara Kota Palembang masih tinggi.

Seperti pantauan LAPAN pukul 10.30 WIB yang ditampilkan lewat laman resmi, jumlah titik panas di Sumsel dengan tingkat kepercayaan 80 persen mencapai 233 titik, lokasi titik panas sangat mendominasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir.


Baca juga: Kabut asap sebabkan 14 penerbangan delay di Palembang
Baca juga: Jarak pandang di Tol Palembang-Indralaya hanya tersisa 40 meter
Baca juga: Airnav maksimalkan pengawasan navigasi penerbangan di Palembang