Toyota sebut pesanan Crown Hybrid untuk mobil menteri bertambah 3 unit
2 Oktober 2019 06:40 WIB
Jajaran mobil berteknologi hibrid Toyota (ka-ki) Alphard Hybrid, Prius Plug-in Hybrid, Camry Hybrid, Corrola Altis Hybrid, dan C-HR Hybrid, yang diuji kemudi sejumlah jurnalis dalam perjalanan Jakarta-Cisarua, Bogor, Selasa. (ANTARA/Risbiani Fardaniah)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan pesanan untuk mobil menteri, sedan Toyota Crown Hybrid, bertambah tiga unit dari sebelumnya.
"Sebelumnya kan hanya 101 unit Crown Hybrid, ada permintaan tambah 3 unit lagi," kata Anton, di Jakarta, Rabu.
Ia tidak tahu persis alasan penambahan permintaan dari pemerintah tersebut. Yang ia tahu mobil tersebut akan dipakai untuk menteri dan pejabat setingkat menteri pada periode 2019-2024.
"Mungkin jumlah kementerian atau badan setingkat menteri bertambah ya," kata Anton.
Pihaknya tengah mempersiapkan pengiriman mobil dari Jepang tersebut yang akan digunakan para menteri yang akan duduk setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu April 2019.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menegaskan bahwa dalam pengadaan mobil untuk menteri itu, Toyota hanya bertindak sebagai penyedia kebutuhan dan permintaan pemerintah.
"Itu open bidding, memang ternyata mobil yang dibutuhkan pemerintah mobil hibrid, mobil ramah lingkungan," katanya.
Toyota Crown Hybrid merupakan mobil sedan kelas atas yang mengusung mesin 2.500 cc yang mengusung teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang irit bahan bakar dan rendah emisi.
Baca juga: Toyota: Pasar dan produksi mobil hibrida bakal pesat dalam 3-5 tahun
Baca juga: Toyota luncurkan Prius PHEV awal 2020, harga di bawah Rp1 miliar
"Sebelumnya kan hanya 101 unit Crown Hybrid, ada permintaan tambah 3 unit lagi," kata Anton, di Jakarta, Rabu.
Ia tidak tahu persis alasan penambahan permintaan dari pemerintah tersebut. Yang ia tahu mobil tersebut akan dipakai untuk menteri dan pejabat setingkat menteri pada periode 2019-2024.
"Mungkin jumlah kementerian atau badan setingkat menteri bertambah ya," kata Anton.
Pihaknya tengah mempersiapkan pengiriman mobil dari Jepang tersebut yang akan digunakan para menteri yang akan duduk setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu April 2019.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menegaskan bahwa dalam pengadaan mobil untuk menteri itu, Toyota hanya bertindak sebagai penyedia kebutuhan dan permintaan pemerintah.
"Itu open bidding, memang ternyata mobil yang dibutuhkan pemerintah mobil hibrid, mobil ramah lingkungan," katanya.
Toyota Crown Hybrid merupakan mobil sedan kelas atas yang mengusung mesin 2.500 cc yang mengusung teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang irit bahan bakar dan rendah emisi.
Baca juga: Toyota: Pasar dan produksi mobil hibrida bakal pesat dalam 3-5 tahun
Baca juga: Toyota luncurkan Prius PHEV awal 2020, harga di bawah Rp1 miliar
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: