Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menginginkan agar DPR RI mengutamakan kualitas dalam produk legislasi yang dihasilkan lembaganya, sehingga UU yang dihasilkan dalam lima tahun tidak terlalu banyak.
"Harapan saya, DPR ke depan tidak perlu memuat satu produk UU terlalu banyak namun memilih yang menjadi prioritas. Itu yang akan menjadi fokus bagi DPR ke depan yang berguna untuk bangsa dan negara," kata Puan usai Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Pimpinan DPR akan memformulasikan ke depannya apa yang akan menjadi prioritas legislasi apa saja namun dirinya menginginkan tidak perlu terlalu banyak menghasilkan UU.
Baca juga: Puan Maharani resmi jadi Ketua DPR RI periode 2019-2024
Baca juga: Puan Maharani tegaskan sudah mundur sebagai Menko PMK
Baca juga: Paripurna akan tetapkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR
Dia meyakini lima pimpinan DPR RI 2019-2024 bisa membawa institusi tersebut lebih baik melakukan kerja-kerjanya secara bergotong royong.
"Memang dinamika politik akan berjalan secara dinamis di DPR. Namun kami bersepakat bahwa apapun yang akan terjadi di DPR kepentingan bangsa dan negara yang akan kami dahulukan untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan saat ini belum ada pembagian tugas diantara lima pimpinan DPR RI sehingga baru pada Rabu (2/10) dilakukan rapat internal penentuan tugas masing-masing pimpinan.
Dia juga menjelaskan terkait rendahnya tingkat kehadiran anggota DPR dalam agenda rapat, sehingga harus punya satu formula komitmen untuk hadir dalam tiap rapat.
Namun dia mengingatkan, anggota DPR sebagai wakil rakyat memiliki kewajiban untuk turun ke Daerah Pemilihannya masing-masing.
"Jadi memang harus ada formula atau mekanisme yang kemudian nanti mengatur bahwa selain menjadi tanggung jawab untuk turun ke Dapil ada juga tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi di gedung DPR ini," ujarnya.
Puan ingin DPR utamakan kualitas produk legislasi
1 Oktober 2019 22:53 WIB
Ketua DPR RI periode 2019-2024, Puan Maharani (Istimewa)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: