Jayapura (ANTARA) - Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua memberangkatkan sebanyak 140 pengungsi asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Ciremai dari Jayapura ke Makssar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa siang.

Keberangkatan 140 pengungsi itu menyusul demonstrasi anarkis yang berujung kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9).

Baca juga: Papua Terkini - Pengungsi Ilaga terus berdatangan ke Timika

"Tadi kita sudah berangkatkan 140 warga Sulawesi Selatan dengan Kapal Motor (KM) Ciremai dari Jayapura ke Makassar," kata Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua, Yulius Palulungan di Jayapura.

Yulius mengatakan, keberangkatan 140 jiwa pengungsi itu langsung difasilitasi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah.

Rata-rata pengungsi yang sementara ditampung di Tongkonan Kotaraja ini, menurut dia, meminta untuk dipulangkan kembali ke kampung halamannya.

"Kalau kita tanya mereka (pengungsi) rata-rata ingin pulang kembali ke kampungnya di Toraja dan Makassar," kata Yulius yang juga koordinator penanggulangan pengungsi dari Wamena di Tongkonan Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura.

Baca juga: Papua Terkini- Pura-pura mati, Erizal selamat saat kerusuhan di Wamena

Yulius mengaku, akan tetapi pihaknya tidak tahu tujuan mereka memilih untuk pulang, mungkin untuk menenangkan diri karena melihat kondisi di Wamena sehingga memilih pulang.

Sementara itu, Yuliati Palayuk, salah satu pengungsi asal Wamena mengatakan, ia bersama keluarganya ingin pulang ke kampung halaman, tidak ingin kembali lagi ke Wamena.

"Saat kejadian itu pertama massa demo lempar-lempar rumah warga, tetapi rumah saya tidak dilempar karena berada di tengah-tengah, setelah dilempar, samping kiri-kanan rumah saya dibakar," katanya.

Baca juga: Ganjar siap pulangkan warga Jateng dari Wamena

Lantaran kondisi seperti itu, kata dia, maka ia ke luar dengan membawa anaknya yang baru berusia 10 bulan lari bersama tetangganya menuju Polres Wamena untuk menyelamatkan diri.

Ia menambahkan, ia bersama tetangganya mengungsi di Polres Wamena selama satu minggu barulah dievakuasi ke Jayapura.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan Rp1 miliar untuk korban kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Senin, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Bupati Jayawijaya Jhon R Banua.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan di Wamena, pada Senin, 23 September 2019 itu menyebabkan 33 orang meninggal dunia, baik warga pendatang maupun warga Papua. Massa demo juga merusak dan membakar ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta di daerah tersebut.

Baca juga: RSUD Wamena masih rawat 14 pasien korban unjuk rasa anarkis
Baca juga: 300 lebih pengungsi Wamena ditampung di tongkonan Kotaraja
Baca juga: Dua ratusan pengungsi Wamena tiba di Timika