Menteri PUPR dorong pasar modal biayai infrastruktur jalan tol
1 Oktober 2019 15:44 WIB
Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan jalan Tol Jalarta-Cikampek II Elevated, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong pasar modal dapat terus meningkatkan perannya sebagai salah satu mekanisme pendanaan dalam rangka membiayai aktivitas pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai daerah.
"Saya berharap partisipasi dunia usaha khususnya investor dan lembaga pembiayaan, pasar modal, para analis di perusahaan sekuritas, akan dapat terus membantu tersedianya pelayanan konektivitas bagi masyarakat," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Basuki, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan iklim investasi di sektor jalan dengan memberikan pelayanan investasi yang mudah diantaranya melalui penyederhanaan regulasi.
Menteri PUPR mengemukakan bahwa salah satu pembangunan yang layak untuk terus dibiayai antara lain adalah jalan tol yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, hingga akhir tahun 2019, panjang jalan beroperasi ditargetkan lebih kurang 1.500 kilometer atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang ditetapkan sepanjang 1.000 kilometer.
Sedangkan pada kuartal II tahun 2020, dengan tantangan dalam pengadaan lahan, Kementerian PUPR jalan tol yang akan selesai akan bertambah menjadi 1.852 kilometer.
Pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 Km dengan perkiraan investasi Rp250-375 triliun. Dalam pembangunannya, Pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol," ucapnya.
Dengan besarnya kebutuhan investasi, Menteri Basuki menantang Asosiasi Emiten Indonesia dan perusahaan sekuritas, agar pasar modal lebih berkontribusi dalam pengembangan jalan tol dengan dukungan inovasi produk pembiayaan untuk dapat memenuhi kebutuhan modal investor jalan tol.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa pemahaman pengusaha mengenai pasar modal sebagai alternatif pendanaan selain perbankan relatif masih rendah.
"Ada pasar modal sebagai pendanaan jangka panjang, enterprenuer bisa menggalang dana selain dari sumber konvensional," kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT BEI Fithri Hadi usai acara loka karya bertema "Road to Go Public" di Jakarta, Rabu (11/9).
"Saya berharap partisipasi dunia usaha khususnya investor dan lembaga pembiayaan, pasar modal, para analis di perusahaan sekuritas, akan dapat terus membantu tersedianya pelayanan konektivitas bagi masyarakat," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Basuki, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan iklim investasi di sektor jalan dengan memberikan pelayanan investasi yang mudah diantaranya melalui penyederhanaan regulasi.
Menteri PUPR mengemukakan bahwa salah satu pembangunan yang layak untuk terus dibiayai antara lain adalah jalan tol yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, hingga akhir tahun 2019, panjang jalan beroperasi ditargetkan lebih kurang 1.500 kilometer atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang ditetapkan sepanjang 1.000 kilometer.
Sedangkan pada kuartal II tahun 2020, dengan tantangan dalam pengadaan lahan, Kementerian PUPR jalan tol yang akan selesai akan bertambah menjadi 1.852 kilometer.
Pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 Km dengan perkiraan investasi Rp250-375 triliun. Dalam pembangunannya, Pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol," ucapnya.
Dengan besarnya kebutuhan investasi, Menteri Basuki menantang Asosiasi Emiten Indonesia dan perusahaan sekuritas, agar pasar modal lebih berkontribusi dalam pengembangan jalan tol dengan dukungan inovasi produk pembiayaan untuk dapat memenuhi kebutuhan modal investor jalan tol.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa pemahaman pengusaha mengenai pasar modal sebagai alternatif pendanaan selain perbankan relatif masih rendah.
"Ada pasar modal sebagai pendanaan jangka panjang, enterprenuer bisa menggalang dana selain dari sumber konvensional," kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT BEI Fithri Hadi usai acara loka karya bertema "Road to Go Public" di Jakarta, Rabu (11/9).
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: