Arab Saudi titip pesan untuk presiden Iran
1 Oktober 2019 10:38 WIB
Delegasi dari gerakan Houthi, yang bersekutu dengan Iran, serta pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi, bertemu di Amman, Jordania pada 17 Januari, 2019, untuk merundingkan pertukaran tahanan. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Jenewa (ANTARA) - Arab Saudi menitipkan pesan kepada presiden Iran melalui pemimpin negara lain, menurut juru bicara pemerintah Iran pada Senin, di tengah memanasnya hubungan antara kedua negara yang bermusuhan di kawasan tersebut.
"Pesan dari Arab Saudi untuk (Presiden Iran) Hassan Rouhani dari pemimpin sejumlah negara," kata juru bicara Ali Rabiei, menurut Kantor Berita ILNA. "Jika Arab Saudi benar-benar menginginkan sekali perubahan sikap, Iran menyambut hal itu," tambahnya.
Baca juga: Iran sebut sedang persiapkan dialog jika Arab Saudi juga siap
Rabiei tidak memberikan informasi apa pun tentang isi pesan tersebut.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memperingatkan saat wawancara yang disiarkan pada Minggu bahwa harga minyak dapat melambung ke "angka tinggi yang tak terbayangkan" jika dunia tidak bersama-sama mencegah Iran, namun mengatakan ia lebih memilih solusi politik ketimbang militer.
Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan di dua fasilitas minyak kerajaan pada 14 September, tuduhan yang dibantah Teheran.
Baca juga: Utusan AS untuk Iran temui wakil Menhan Saudi di Jeddah
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Iran siap menggelar pembicaraan dengan sejumlah negara lain, terutama Uni Emirat Arab (UAE), musuh kawasan.
"Kami siap menggelar pembicaraan dengan negara-negara lain, apalagi dengan Emirat, secara berkelompok maupun terpisah dan menyelesaikan kesalahpahaman," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi saat jumpa pers, menurut situs kementerian.
Baca juga: Saudi tunggu investigasi sebelum respon serangan kilang minyak
Sumber: Reuters
"Pesan dari Arab Saudi untuk (Presiden Iran) Hassan Rouhani dari pemimpin sejumlah negara," kata juru bicara Ali Rabiei, menurut Kantor Berita ILNA. "Jika Arab Saudi benar-benar menginginkan sekali perubahan sikap, Iran menyambut hal itu," tambahnya.
Baca juga: Iran sebut sedang persiapkan dialog jika Arab Saudi juga siap
Rabiei tidak memberikan informasi apa pun tentang isi pesan tersebut.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memperingatkan saat wawancara yang disiarkan pada Minggu bahwa harga minyak dapat melambung ke "angka tinggi yang tak terbayangkan" jika dunia tidak bersama-sama mencegah Iran, namun mengatakan ia lebih memilih solusi politik ketimbang militer.
Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan di dua fasilitas minyak kerajaan pada 14 September, tuduhan yang dibantah Teheran.
Baca juga: Utusan AS untuk Iran temui wakil Menhan Saudi di Jeddah
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Iran siap menggelar pembicaraan dengan sejumlah negara lain, terutama Uni Emirat Arab (UAE), musuh kawasan.
"Kami siap menggelar pembicaraan dengan negara-negara lain, apalagi dengan Emirat, secara berkelompok maupun terpisah dan menyelesaikan kesalahpahaman," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi saat jumpa pers, menurut situs kementerian.
Baca juga: Saudi tunggu investigasi sebelum respon serangan kilang minyak
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: