Wakapolda Jatim tinjau kebakaran hutan di Gunung Semeru
30 September 2019 21:42 WIB
Wakapolda Jawa Timur Brigjen Polisi Toni Harmanto (tengah) bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq (kiri) dan Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban saat di Resort Ranupani TNBTS di lereng Gunung Semeru, Senin (30/9/2019) (ANTARA/HO/Humas Pemkab Lumajang)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakapolda Jawa Timur Brigjen Polisi Toni Harmanto turun langsung ke Resort Ranupani untuk meninjau sekaligus mengoordinasikan proses penanganan titik api kebakaran hutan di kawasan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Senin.
Kebakaran hutan di kawasan gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) yang berhasil dipadamkan beberapa hari lalu itu, muncul titik api lagi pada Senin.
"Dari hasil pantauan udara melalui helikopter terlihat bahwa 'hot spot' (titik panas) posisinya ada yang di tebing curam," kata Toni Harmanto di Lumajang.
Pihaknya masih memastikan apakah titik api yang terjadi di lereng Gunung Semeru dan di daerah Bantengan merupakan faktor alam atau ulah manusia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Jawa Timur agar kebakaran hutan yang terjadi itu segera dapat ditangani.
"Kami akan informasikan dan berkoordinasi dengan pangdam dan Gubernur Jatim terkait kesulitan pemadaman kebakaran, sehingga bisa menyikapi masalah titik api di Gunung Semeru," katanya.
Baca juga: Luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru capai 198 hektare
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan perlu penanganan yang terukur agar proses pemadaman api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Semeru segera diatasi, mengingat titik api di daerah yang sulit dijangkau.
"Medan yang berat menjadi kendala, tim dari mitigasi bencana saja menuju ke titik api rasanya sangat terbatas, sehingga kami berharap petugas perlu mendapatkan peralatan yang memadai melakukan pemadaman di sana," tuturnya.
Hingga Senin sore, lanjut dia, titik api semakin meluas dan pemadaman baru dilakukan di area Bantengan karena keterbatasan personel, sehingga pihaknya memastikan akan mengerahkan personel dan berkoordinasi dengan jajaran Kodim 0821/Lumajang dan Polres Lumajang.
"Kami berharap, Pak Dandim dan Pak Kapolres bisa terus berkomunikasi dengan saya, agar koordinasi semakin cepat, sehingga kami berharap hujan segera turun. Apabila tidak terkendali maka perlu penanganan yang lebih ditingkatkan," katanya.
Dandim 0821/Lumajang Letkol Inf Ahmad Fauzi yang ditunjuk sebagai Kepala Kendali Operasi Pemadaman, menyatakan segera mengerahkan personel dibantu jajaran BPBD Lumajang, Polres Lumajang, dan masyarakat untuk menjangkau titik api di kawasan Gunung Semeru.
Dandim Lumajang dijadwalkan memimpin shalat untuk meminta hujan (istiqa) dan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hujan segera turun di kawasan Gunung Semeru.
"Insyaallah besok akan bergerak bersama, mudah-mudahan dengan pemadaman yang dilakukan tidak ada lagi kebakaran dan kami berdoa semoga hujan segera turun," katanya.
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru ditutup total akibat kebakaran hutan
Baca juga: Pemkab Lumajang bantu padamkan kebakaran hutan di Gunung Semeru
Kebakaran hutan di kawasan gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) yang berhasil dipadamkan beberapa hari lalu itu, muncul titik api lagi pada Senin.
"Dari hasil pantauan udara melalui helikopter terlihat bahwa 'hot spot' (titik panas) posisinya ada yang di tebing curam," kata Toni Harmanto di Lumajang.
Pihaknya masih memastikan apakah titik api yang terjadi di lereng Gunung Semeru dan di daerah Bantengan merupakan faktor alam atau ulah manusia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Jawa Timur agar kebakaran hutan yang terjadi itu segera dapat ditangani.
"Kami akan informasikan dan berkoordinasi dengan pangdam dan Gubernur Jatim terkait kesulitan pemadaman kebakaran, sehingga bisa menyikapi masalah titik api di Gunung Semeru," katanya.
Baca juga: Luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru capai 198 hektare
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan perlu penanganan yang terukur agar proses pemadaman api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Semeru segera diatasi, mengingat titik api di daerah yang sulit dijangkau.
"Medan yang berat menjadi kendala, tim dari mitigasi bencana saja menuju ke titik api rasanya sangat terbatas, sehingga kami berharap petugas perlu mendapatkan peralatan yang memadai melakukan pemadaman di sana," tuturnya.
Hingga Senin sore, lanjut dia, titik api semakin meluas dan pemadaman baru dilakukan di area Bantengan karena keterbatasan personel, sehingga pihaknya memastikan akan mengerahkan personel dan berkoordinasi dengan jajaran Kodim 0821/Lumajang dan Polres Lumajang.
"Kami berharap, Pak Dandim dan Pak Kapolres bisa terus berkomunikasi dengan saya, agar koordinasi semakin cepat, sehingga kami berharap hujan segera turun. Apabila tidak terkendali maka perlu penanganan yang lebih ditingkatkan," katanya.
Dandim 0821/Lumajang Letkol Inf Ahmad Fauzi yang ditunjuk sebagai Kepala Kendali Operasi Pemadaman, menyatakan segera mengerahkan personel dibantu jajaran BPBD Lumajang, Polres Lumajang, dan masyarakat untuk menjangkau titik api di kawasan Gunung Semeru.
Dandim Lumajang dijadwalkan memimpin shalat untuk meminta hujan (istiqa) dan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hujan segera turun di kawasan Gunung Semeru.
"Insyaallah besok akan bergerak bersama, mudah-mudahan dengan pemadaman yang dilakukan tidak ada lagi kebakaran dan kami berdoa semoga hujan segera turun," katanya.
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru ditutup total akibat kebakaran hutan
Baca juga: Pemkab Lumajang bantu padamkan kebakaran hutan di Gunung Semeru
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: