Bantu transformasi digital, LinkAja menggandeng Pemkab Banyuwangi
30 September 2019 21:15 WIB
Direktur Operasi LinkAja Haryati Lawidjaja (kedua dari kanan) menandatangani nota kesepahaman dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (tengah). (Dokumentasi LinkAja)
Jakarta (ANTARA) - PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam rangka membantu mewujudkan transformasi digital.
"“Kehadiran LinkAja dalam bentuk digitalisasi transaksi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merupakan upaya kami untuk turut meningkatkan akses, transparansi, dan kemudahan transaksi di Banyuwangi," ujar Direktur Operasi LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia berharap kerja sama strategis ini dapat menjadi awal komitmen LinkAja dalam melakukan digitalisasi di daerah, dan ke depannya LinkAja akan terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan digitalisasi di berbagai daerah lain di Indonesia.
Banyuwangi sebagai salah satu dari 10 besar kabupaten dengan indeks pariwisata tertinggi, beberapa waktu lalu dinobatkan menjadi satu kabupaten terbaik dalam bidang inovasi. Kabupaten yang menjadi salah satu pilot project pengembangan transaksi nontunai di lingkungan pemda ini terus berupaya mengembangkan potensinya, terutama di bidang elektronifikasi transaksi di lingkungan pemerintah.
Menyadari potensi ini, LinkAja sebagai uang elektronik nasional yang telah memiliki pelanggan terdaftar sebanyak 32 juta di seluruh Indonesia menandatangani nota kesepahaman bersama Pemkab Banyuwangi, yang diadakan bertepatan dengan penutupan acara International Tour De Banyuwangi Ijen 2019. Prosesi penandatanganan nota kesepahaman ini dihadiri dan dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan Direktur Operasi LinkAja, Haryati Lawidjaja.
Baca juga: Kemenperin dukung transformasi digital IKM lewat "Startup 4 Industry"
Beberapa potensi kerja sama strategis dalam usaha peningkatan pelayanan dan juga pemanfaatan uang elektronik di lingkungan Pemkab Banyuwangi dengan LinkAja, meliputi sosialisasi dan juga penerapan pembayaran nontunai di berbagai acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi, sosialisasi dan edukasi serta penerapan pembayaran pendapatan daerah yang meliputi pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta upaya mendorong kegiatan penggunaan uang elektronik di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya LinkAja menyarankan pelaku e-money menggandeng pemerintah daerah (pemda) dalam rangka membuat program non-tunai atau cashless menjadi berkelanjutan.
CEO LinkAja Danu Wicaksono mengatakan bahwa pemerintah daerah justru menjadi agen pelaku e-money pada saat nanti pelaku e-money sepenuhnya fokus di daerah-daerah. dengan demikian kolaborasi dengan pemerintah daerah ini yang akan membuat program non-tunai menjadi berkelanjutan. Jadi pelaku e-money memastikan pemerintah daerah melihat keuntungan dari program non-tunai ini.
Danu juga menambahkan bahwa pemerintah daerah ingin pelaku e-money menjadi kanal pembayaran untuk retribusi, pajak daerah terkait pasar tradisional dan samsat.
Baca juga: Go pay, Ovo dan LinkAja bersaing jadi penyedia QR Code MRT Jakarta
"“Kehadiran LinkAja dalam bentuk digitalisasi transaksi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merupakan upaya kami untuk turut meningkatkan akses, transparansi, dan kemudahan transaksi di Banyuwangi," ujar Direktur Operasi LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia berharap kerja sama strategis ini dapat menjadi awal komitmen LinkAja dalam melakukan digitalisasi di daerah, dan ke depannya LinkAja akan terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan digitalisasi di berbagai daerah lain di Indonesia.
Banyuwangi sebagai salah satu dari 10 besar kabupaten dengan indeks pariwisata tertinggi, beberapa waktu lalu dinobatkan menjadi satu kabupaten terbaik dalam bidang inovasi. Kabupaten yang menjadi salah satu pilot project pengembangan transaksi nontunai di lingkungan pemda ini terus berupaya mengembangkan potensinya, terutama di bidang elektronifikasi transaksi di lingkungan pemerintah.
Menyadari potensi ini, LinkAja sebagai uang elektronik nasional yang telah memiliki pelanggan terdaftar sebanyak 32 juta di seluruh Indonesia menandatangani nota kesepahaman bersama Pemkab Banyuwangi, yang diadakan bertepatan dengan penutupan acara International Tour De Banyuwangi Ijen 2019. Prosesi penandatanganan nota kesepahaman ini dihadiri dan dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan Direktur Operasi LinkAja, Haryati Lawidjaja.
Baca juga: Kemenperin dukung transformasi digital IKM lewat "Startup 4 Industry"
Beberapa potensi kerja sama strategis dalam usaha peningkatan pelayanan dan juga pemanfaatan uang elektronik di lingkungan Pemkab Banyuwangi dengan LinkAja, meliputi sosialisasi dan juga penerapan pembayaran nontunai di berbagai acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi, sosialisasi dan edukasi serta penerapan pembayaran pendapatan daerah yang meliputi pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta upaya mendorong kegiatan penggunaan uang elektronik di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
Sebelumnya LinkAja menyarankan pelaku e-money menggandeng pemerintah daerah (pemda) dalam rangka membuat program non-tunai atau cashless menjadi berkelanjutan.
CEO LinkAja Danu Wicaksono mengatakan bahwa pemerintah daerah justru menjadi agen pelaku e-money pada saat nanti pelaku e-money sepenuhnya fokus di daerah-daerah. dengan demikian kolaborasi dengan pemerintah daerah ini yang akan membuat program non-tunai menjadi berkelanjutan. Jadi pelaku e-money memastikan pemerintah daerah melihat keuntungan dari program non-tunai ini.
Danu juga menambahkan bahwa pemerintah daerah ingin pelaku e-money menjadi kanal pembayaran untuk retribusi, pajak daerah terkait pasar tradisional dan samsat.
Baca juga: Go pay, Ovo dan LinkAja bersaing jadi penyedia QR Code MRT Jakarta
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: