Liga 1 Indonesia
LIB : Kualitas rumput kandang Semen Padang FC harus diperbaiki
30 September 2019 21:02 WIB
Supervisor kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Somad (kanan) memeriksa kondisi rumput Stadion Haji Agus Salim di Kota Padang yang menjadi kandang Semen Padang, Senin (ANTARA/ Mario Sofia Nasution)
Padang, (ANTARA) - Supervisor kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Somad mengatakan kualitas rumput Stadion Haji Agus Salim sebagai kandang Semen Padang FC di kompetisi Shopee Liga 1 2019 harus diperbaiki jika tidak ingin pindah kandang.
“Saya ditugaskan melakukan verifikasi terhadap tiga stadion yang dinilai kurang, yakni Stadion Haji Agus Salim kandang Semen Padang, Stadion Deman Lehman Barito Putra dan Stadion PTIK kandang Bhayangkara,” katanya di Padang, Senin.
Ia mengatakan hasil verifikasi yang dilakukan di Stadion Haji Agus Salim pada Senin (30/9), ada dua persoalan serius yang harus diperbaiki oleh Semen Padang, yakni kualitas rumput kurang terawat dan beberapa fasilitas yang tidak terawat seperti ruang ganti, toilet dan lainnya.
“Saya telah memberikan temuan ini kepada Semen Padang dan berharap mereka segera menyikapinya agar perbaikan segera dilakukan,” katanya.
Ia mengatakan dalam waktu sepekan ini seluruh persoalan harus diperbaiki, seperti kualitas rumput. Ia menyarankan agar rumput lapangan dapat disiram dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore.
“Saya tanya petugas, rumput ini hanya disiram pada sore hari setiap harinya, sehingga tidak optimal ditambah kondisi cuaca kering dan kabut asap membuat kualitasnya semakin buruk,” katanya.
Ia menjelaskan kualitas rumput merupakan hal yang vital karena ini lapangan bermain dan sangat menentukan pertandingan, karena sebagus apapun kualitas pemain dan kerja sama tim akan rusak jika rumput jelek.
“Permukaan rumputnya tidak baik, ini akan membuat tim tidak akan maksimal dalam mengeluarkan kualitas permainan mereka,” katanya.
Ia mengatakan dirinya diutus ke sini karena kondisi terakhir stadion saat Semen Padang menjamu PSM Makasar. Kondisi rumput dilihat dari televisi kurang baik sehingga harus ditinjau kembali agar sesuai dengan standar yang ada.
"Harapannya saya ke sini teman-teman Semen Padang maupun pengelola memperhatikan rumput ini karena menjadi tempat para pemain menjadi tontonan, baik dilihat secara langsung maupun dari televisi,” katanya.
Ia mengatakan akan membawa temuan ini ke pusat dan dalam waktu sepekan akan ada keputusan dari operator liga terkait status stadion ini.
“Mudah-mudahan tim dan pengelola berkomitmen memperbaiki dan memberikan perkembangan perbaikan lapangan,” katanya.
Ia mengatakan PT LIB tidak menginginkan Semen Padang FC keluar dari Stadion Agus Salim karena stadion ini memiliki sejarah panjang Semen Padang.
“Kita berharap antara Semen Padang FC, Pemkot Padang atau Pemprov Sumbar bisa saling bekerja sama untuk memperbaiki dan tidak terus-terusan seperti ini terkait kondisi lapangan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Padang Hasfi Rafiq mengatakan Stadion Haji Agus Salim bagi Semen Padang merupakan “Rumah Gadang” dan kebanggaan bagi Sumatera Barat. Pihaknya akan berupaya melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi pihak LIB.
“Kita akan berkoordinasi dengan Pemkot Padang dan Pemprov Sumbar mencarikan solusi persoalan ini. Kita berharap kandang kita tidak berpindah dan kita akan bekerja keras memperbaiki semua,” katanya
“Saya ditugaskan melakukan verifikasi terhadap tiga stadion yang dinilai kurang, yakni Stadion Haji Agus Salim kandang Semen Padang, Stadion Deman Lehman Barito Putra dan Stadion PTIK kandang Bhayangkara,” katanya di Padang, Senin.
Ia mengatakan hasil verifikasi yang dilakukan di Stadion Haji Agus Salim pada Senin (30/9), ada dua persoalan serius yang harus diperbaiki oleh Semen Padang, yakni kualitas rumput kurang terawat dan beberapa fasilitas yang tidak terawat seperti ruang ganti, toilet dan lainnya.
“Saya telah memberikan temuan ini kepada Semen Padang dan berharap mereka segera menyikapinya agar perbaikan segera dilakukan,” katanya.
Ia mengatakan dalam waktu sepekan ini seluruh persoalan harus diperbaiki, seperti kualitas rumput. Ia menyarankan agar rumput lapangan dapat disiram dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore.
“Saya tanya petugas, rumput ini hanya disiram pada sore hari setiap harinya, sehingga tidak optimal ditambah kondisi cuaca kering dan kabut asap membuat kualitasnya semakin buruk,” katanya.
Ia menjelaskan kualitas rumput merupakan hal yang vital karena ini lapangan bermain dan sangat menentukan pertandingan, karena sebagus apapun kualitas pemain dan kerja sama tim akan rusak jika rumput jelek.
“Permukaan rumputnya tidak baik, ini akan membuat tim tidak akan maksimal dalam mengeluarkan kualitas permainan mereka,” katanya.
Ia mengatakan dirinya diutus ke sini karena kondisi terakhir stadion saat Semen Padang menjamu PSM Makasar. Kondisi rumput dilihat dari televisi kurang baik sehingga harus ditinjau kembali agar sesuai dengan standar yang ada.
"Harapannya saya ke sini teman-teman Semen Padang maupun pengelola memperhatikan rumput ini karena menjadi tempat para pemain menjadi tontonan, baik dilihat secara langsung maupun dari televisi,” katanya.
Ia mengatakan akan membawa temuan ini ke pusat dan dalam waktu sepekan akan ada keputusan dari operator liga terkait status stadion ini.
“Mudah-mudahan tim dan pengelola berkomitmen memperbaiki dan memberikan perkembangan perbaikan lapangan,” katanya.
Ia mengatakan PT LIB tidak menginginkan Semen Padang FC keluar dari Stadion Agus Salim karena stadion ini memiliki sejarah panjang Semen Padang.
“Kita berharap antara Semen Padang FC, Pemkot Padang atau Pemprov Sumbar bisa saling bekerja sama untuk memperbaiki dan tidak terus-terusan seperti ini terkait kondisi lapangan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Padang Hasfi Rafiq mengatakan Stadion Haji Agus Salim bagi Semen Padang merupakan “Rumah Gadang” dan kebanggaan bagi Sumatera Barat. Pihaknya akan berupaya melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi pihak LIB.
“Kita akan berkoordinasi dengan Pemkot Padang dan Pemprov Sumbar mencarikan solusi persoalan ini. Kita berharap kandang kita tidak berpindah dan kita akan bekerja keras memperbaiki semua,” katanya
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: