Ambon (ANTARA) - Mendikbud Muhadjir Effendy memerintahkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk segera melakukan pelayanan pemulihan trauma atau trauma healing kepada para siswa dan guru yang terdampak gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku pada Kamis (26/9).

"Saya sudah perintahkan Kepala LPMP Maluku untuk segera melakukan trauma healing kepada para siswa dan guru yang terdampak gempa, sehingga mereka tidak merasa takut dan trauma terjadinya gempa," kata Mendikbud saat meninjau kerusakan sejumlah bangunan sekolah yang terdampak gempa di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Maluku Tengah, Senin.

Mendikbud juga sempat bertemu dengan para siswa dan guru yang dipusatkan di SMA Negeri 4 Salahutu untuk menghibur sekaligus mengimbau mereka agar kembali bersekolah.

"Trauma healing ini penting untuk segera dilaksanakan karena dampak gempa membuat psikologi para siswa terganggu, serta trauma dengan gempa saat beraktivitas maupun menjalani proses belajar mengajar (PBM)," katanya.

Dia memandang trauma healing merupakan salah satu solusi tepat untuk untuk mengantisipasi post-traumatic syndrome disorder (PTSD) di kalangan anak-anak dan siswa, mengingat mereka cenderung agak sulit bercerita perihal kecemasannya seperti orang dewasa.

Trauma healing dengan metode bermain merupakan cara tepat untuk memulihkan psikologis anak paskagempa.

Menteri Untuk guru dan siswa yang terkena dampak gempa bumi magnitudo 6,5 di Maluku, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendi memerintahkan kepala lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) provinsi Maluku untuk melaksanakan trauma healing atau pemulihan trauma. Hal ini penting agar psikologis mereka tidak terganggu, trauma dengan gempa dalam beraktivitas maupun menjalani proses belajar mengajar (PBM).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyerahkan bantuan pendidikan dan bermain kepada perwakilan sisiwa di SMA Negeri 4 kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku tengah, Senin (30/9). Mendikbud meninjau kerusakan sejumlah sekolah di kecamatan Salahutu, guna memastikan langkah penanganan paska gempa magnitudo 65, yang mengguncang Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) pada Kamis (26/9) pukul 08.46 WIT. (ANTARA/Jimmy Ayal)

"Target kita yang penting anak-anak maupun guru harus segera kembali ke sekolah. Kalau terlalu lama di rumah atau lokasi pengungsian, nanti mereka akan sulit untuk diajak kembali ke sekolah," katanya.

Jika siswa dan guru masih merasa trauma untuk belajar di dalam ruang kelas, maka akan disiapkan tenda belajar darurat di luar kelas atau lapangan, sehingga proses belajar mengajar dapat secepatnya berjalan kembali.

Mendikbud saat bertemu dengan para guru, mengimbau mereka untuk segera melaksanakan tugas mulianya, termasuk memanggil dan mengajak siswa-siswa untuk segera kembali bersekolah.

Menteri juga meyakinkan para guru dan siswa yang ditemuinya bahwa sebagian besar sekolah yang terdampak gempa, konstruksinya sangat kuat dan aman untuk proses belajar-mengajar.
Baca juga: Mendikbud bertemu siswa terdampak gempa di Pulau Ambon
Baca juga: Mensos ajak pengungsi Ambon kembali ke rumah
Baca juga: Polda Malut kerahkan tim "Trauma Healing" bantu korban gempa