Jombang (ANTARA) - Ribuan santri serta masyarakat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan Shalat Istisqa, yakni shalat meminta hujan yang dilakukan di lapangan kampus Universitas Hasyim Asy'ari di areal Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Teuku Azwani mengemukakan kegiatan itu dilakukan sebagai upaya meminta kepada Tuhan agar diturunkan hujan. Para santri berharap kekeringan di kemarau ini segera berakhir, sehingga masyarakat mendapatkan air dengan mudah.

"Kegiatan ini doa. Harapannya agar hujan cepat turun. Bukan hanya untuk Jombang tapi seluruh Indonesia," kata dia di Jombang, Senin.

Kegiatan shalat tersebut dipimpin oleh KH A. Masduqi Abdurrahman, yang merupakan Pengasuh PPTQ (Pondok Pesantren Tanfidzil Quran) Perak, Kabupaten Jombang. Lokasi shalat di lapangan kampus Universitas Hasyim Asy'ari Jombang.

Baca juga: Doa Istisqa digelar, hujan padamkan api Bulungan

Baca juga: Dewan Masjid Indonesia ajak umat Islam shalat Istisqa atasi Karhutla


Kegiatan itu juga berlangsung dengan khusyuk. Jamaah juga kompak mengenakan baju yang sama, dimana untuk jamaah putra mengenakan peci hitam, baju putih dan sarung hitam. Sementara, untuk jamaah putri mengenakan mukena serba putih.

Setelah shalat selesai dilakukan, dilanjutkan dengan kutbah dan doa bersama. Jamaah juga langsung meninggalkan lokasi setelah kegiatan shalat selesai.

Sementara itu, Azwani juga menambahkan dari yayasan Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang juga melakukan bakti sosial dengan pengiriman air bersih ke daerah yang kesulitan air bersih di Jombang. Yayasan bekerjasama dengan sebuah lembaga amil zakat di Jombang.

"Kami mengirimkan air bersih untuk warga yang kesulitan air bersih. Ada dua tangki sebagai bentuk kepedulian untuk mereka," kata dia.

Baca juga: Warga Bangka Tengah laksanakan Shalat Istisqa

Baca juga: Ribuan pegawai pemerintah Bangka Belitung shalat minta hujan


Selain itu, pihaknya juga mengadakan pengobatan gratis, menggandeng dokter di Jombang di beberapa daerah yang lokasinya agak jauh dari kota, salah satunya di Kecamatan Ngusikan. Warga yang datang diperiksa kesehatannya serta diberi obat secara gratis.

"Untuk pemeriksaan kesehatan, kami bawa vitamin, obat-obatan misalnya asam urat, kolesterol. Warga banyak yang gejala darah tinggi dan tubuh pegal-pegal," kata dia.

Sebelumnya, BMKG memprediksi musim hujan di Jatim akan terjadi awal Oktober 2019, namun belum seluruh daerah di Jatim. Sedangkan puncak musim hujan akan terjadi mulai Desember 2019 sampai Februari 2020.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Surabaya, Bambang Hargiyono mengemukakan beberapa daerah yang akan hujan misalnya Lumajang, Malang, Banyuwangi, Tuban, dan Lamonga dengan intensitas rendah.

BMKG juga memprediksi hujan di Jatim akan merata pada November. Sedangkan puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2019 hingga Februari 2020. Saat puncak musim hujan diprediksi akan terjadi angin kencang serta angin puting beliung.*

Baca juga: Koramil 07/0315 Turut Shalat Istisqa Di Tambelan

Baca juga: Asap Karhutla - Warga Batam laksanakan Shalat Istisqa