Kupang (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa Pantai Pasir Panjang di Kota Kupang menjadi titik krusial kerusakan lingkungan di ibu kota provinsi NTT itu.

"Pantai Pasir Panjang yang ada di Kota Kupang menjadi titik krusial dari kerusakan lingkungan di daerah ini," kata Kepala Divisi Media dan Komunikasi Walhi NTT, Dominikus Karangona di Kupang, Senin.

Ia menyampaikan itu terkait bagaimana Walhi NTT melihat kerusakan lingkungan yang ada di Kota Kupang.

Menurut dia, lokasi Pantai Pasir Panjang menjadi lokasi berkumpulnya sampah-sampah plastik yang berasal dari laut dan ditambah lagi pantainya berlumpuh sehingga ketika melintas bau busuk sangat menyengat.

"Di samping itu juga pembangunan hotel sepanjang pesisir Pantai Pasir Panjang sebagai pemicu munculnya sampah-sampah tersebut," katanya.

Baca juga: Puluhan ribu kg sampah diangkut dari Pantai Kupang


Saat ini, kata dia, banyak warga di Kota Kupang yang enggan bermain di pantai karena sampah yang selalu berserakan di pesisir pantai pasir panjang.

"Warga kota Kupang enggan sekali untuk mandi di wilayah pesisir teluk Kupang karena banyaknya sampah-sampah plastik", katanya.

Menurut dia, masalah lingkungan itu tidak hanya ada pada sampah yang perlu diperhatikan, tetapi juga adalah masalah lain yang lebih kompleks di provinsi itu.

"Salah satu di antaranya adalah masalah penebangan hutan secara liar. Oleh karena itu pemerintah daerah harus tegas," demikian Dominikus Karangona.

Baca juga: Pantai Pasir Panjang dibersihkan ribuan warga Kupang

Baca juga: Sampah di ekowisata mangrove Kupang dibersihkan oleh ratusan warga

Baca juga: Aksi bersih sampah angkut 20 ton sampah Pantai Kupang