Surabaya (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan mapolda setempat, Senin, untuk mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuntaskan kasus penembakan terhadap mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Segera usut penembakan terhadap Randi dan Yusuf. Apabila tak diusut, kami menuntut Tito mundur dari Kapolri," ujar Ketua DPD IMM Jawa Timur Andreas Susanto di sela aksi.
Dua mahasiswa asal Universitas Halu Oleo (UHO) Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia saat unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada Kamis (26/9).
Baca juga: Pedemo Sumbar minta polisi usut kasus penembakan mahasiswa
Andreas mengakui, IMM dilibatkan dalam proses investigasi kasus penembakan dua mahasiswa tersebut, namun sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi.
"IMM dilibatkan dalam pengusutan kasus penembakan, saat ini masih proses investigasi gabungan dari IMM dan AMM, juga keluarga. Sampai hari ini belum ada informasi," ujarnya pula.
Baca juga: Polisi usut keterkaitan penembakan mahasiswa dan seorang ibu
Selain mendesak Polri segera memberi sanksi kepada aparat yang menembak, massa aksi juga menolak RUU bermasalah.
Mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk aktif memberikan respons terhadap setiap tindakan represif aparat kepolisian kepada aksi para aktivis.
Selain menggelar aksi, ratusan massa bersama polisi juga menggelar Shalat Gaib untuk mengenang Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi.
Mahasiswa Muhammadiyah mendesak pengusutan kasus penembakan di Kendari
30 September 2019 16:06 WIB
Massa dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) saat menggelar aksi di depan Mapolda Jatim, Senin (30/9/2019). ANTARA/Willy Irawan/aa.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: