Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam tahun-tahun mendatang akan memacu kegiatan komersial keantariksaan seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Keantariksaan.

"Dengan basis kompetensi sebagai pusat unggulan bidang penerbangan dan antariksa, Lapan kemudian bergerak lebih lanjut agar inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh Lapan juga bisa lebih dimanfaatkan melalui kolaborasi," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) Lapan didorong untuk dihilirisasi agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat Indonesia.

Untuk itu, Lapan semakin meningkatkan kerja sama dengan kementerian, lembaga, badan usaha daerah sehingga kemanfaatan dari produk hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan Lapan bisa lebih dirasakan.

Baca juga: Lapan kembangkan teknologi radar cuaca ber-SNI

"Lapan ingin menjadi penggerak sektor pembangunan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa untuk menjadikan Indonesia kuat dan mandiri," ujarnya.

Kegiatan komersial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa sudah dimulai dengan kerja sama dengan mitra-mitra badan usaha, dan akan semakin ditingkatkan ke depan.

Untuk hilirisasi pesawat tanpa awak, Lapan sudah bermitra dengan salah satu perusahaan di Bandung sehingga produk litbang itu sudah bisa diproduksi secara massal. Pesawat tanpa awak itu bahkan sudah digunakan oleh Dinas Topografi Angkatan Darat.

Demikian pula, untuk penyediaan informasi zona potensi penangkapan ikan, Lapan bekerja sama dengan perusahaan untuk membuat aplikasi sehingga nelayan bisa memanfaatkan informasi zona potensi tangkapan ikan secara lebih mudah lagi.

Baca juga: Dua jenis bandar antariksa akan dibangun di Pulau Biak
Baca juga: Lapan tanda tangani 15 perjanjian kerja sama dengan lembaga dan pemda