Banda Aceh (ANTARA) - Pengamanan pelantikan Anggota DPR Aceh periode 2019-2024 dalam sidang paripurna istimewa berlangsung ketat.

Amatan Antara di Gedung DPR Aceh di Banda Aceh, Senin, pemeriksaan dimulai dari pintu gerbang utama hingga pintu masuk ruang sidang, baik di lantai dasar maupun balkon.

Di pintu gerbang, petugas menanyakan undangan dan kartu panitia maupun peliputan bagi wartawan yang dikeluarkan khusus Sekretariat DPR Aceh.

Undangan yang memasuki ruang sidang harus melalui alat deteksi logam. Selain itu, petugas juga memeriksa tas dan seluruh tubuh undangan. Petugas juga melarang gunting, korek gas, maupun senjata tajam lainnya dibawa masuk.

Sementara itu, di depan pintu gerbang utama dan ruas jalan depan Gedung DPR Aceh, seribuan warga tampak berkumpul. Mereka tidak bisa masuk karena tidak ada undangan pelantikan.

Sementara itu, sidang paripurna dipimpin Ketua DPR Aceh 2014-2019 Muhammad Sulaiman dan didampingi tiga wakil ketua, yakni Sulaiman Abda, T Irwan Djohan, dan Dalimi serta diikuti 78 anggota DPR Aceh.

Sidang dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan undangan lainnya.

Dalam sidang paripurna tersebut, untuk pertama kalinya dinyanyikan lagu Aceh Mulia, himne Aceh, setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono mengatakan, pengamanan pelantikan Anggota DPR Aceh melibatkan 848 personel.

"Pelantikan dijadwalkan berlangsung di Gedung DPRA di Banda Aceh dan akan dihadiri sekitar 1.292 tamu undangan," ungkap Kombes Pol Ery Apriyono.