Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyatakan kebakaran lahan di sejumlah wilayah di daerah itu terus bertambah pada musim kemarau 2019.

Penyebab kebakaran diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan dan lahan yang dibakar namun ditinggalkan sebelum padam, sehingga dengan cepat membakar lahan kering yang terletak dipinggir jalan.

Polres Cianjur hingga Senin mencatat dalam satu hari dua kejadian kebakaran yang melanda beberapa hektare lahan kosong di dua kecamatan, yakni Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Sindangbarang. Tidak ada korban jiwa namun api nyaris menjalar ke perkampungan warga.

Kapolsek Sukaresmi, AKP Munawir pada wartawan mengatakan lahan yang terbakar seluas 4 hektare merupakan lahan pinus dan dan area perkemahan "adventure camp" sehingga sulit dipadamkan karena minimnya air untuk memadamkan api.

"Kami berkordinasi dengan TNI bersama warga dalam upaya memadamkan api yang cepat menjalar di kawasan tersebut. Upaya pemadaman sempat terkendala air dan yang sulit dijangkau," katanya.

Tidak ada korban jiwa atau bangunan yang terbakar karena upaya pemadaman tidak sampai menjalar ke perkampungan atau rumah warga terdekat. Namun upaya antisipasi sempat dilakukan dengan mengungsikan warga yang letaknya berdekatan dengan tempat kejadian.

"Api pertama kali diketahui warga yang sedang melintas dan melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa yang diteruskan ke Mapolsek Sukaresmi. Kami bersama-sama melakukan pemadaman dengan alat seadanya," kata Munawir.

Sementara peristiwa serupa melanda 1 hektare kawasan hutan bambu jati di Kampung Cisuren, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang. Petugas dari TNI/Polri dibantu warga sekitar, sempat berjibaku selama 1,5 jam untuk dapat memadamkan api.

"Pemadaman hanya menggunakan ranting ranting kayu karena tidak ada sumber air, sehingga puluhan orang berusaha memadamkan api agar tidak menjalar ke pemukiman warga," kata Kapolsek Sindangbarang, AKP Nandang.

Ia menjelaskan, upaya memadamkan api hanya dengan mengunakan ranting kayu karena tidak ada sumber air yang dekat dengan lokasi. Namun upaya tersebut memmbuahkan hasil setelah warga bahu-membahu memadamkan api selama 1,5 jam.

"Penyebab kebakaran dalam penyelidikan, namun diduga kaibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, sehingga membakar lahan yang kering dan mudah terbakar," katanya.

Baca juga: Selama Agustus, 5.500 meter persegi lahan terbakar

Baca juga: 144 hektare kawasan TN Gunung Ciremai hangus terbakar

Baca juga: Petugas dari Kementerian Lingkungan gugur saat padamkan kebakaran hutan