Medan (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Utara mengirimkan 12 ton bantuan logistik kepada warga yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Senin.
Kepala Cabang ACT Sumut Fadhli Septavianra mengatakan, pengiriman bantuan logistik tersebut bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Baca juga: ACT galang dana bantu korban kerusuhan di Papua
Adapun 12 ton bantuan logistik terdiri dari beras, susu UHT, infus Na CI, kacang hijau, masker dan air mineral.

"Bantuan yang dikirimkan ini merupakan bantuan dari para donatur dan mitra ACT Sumut, mewakili warga Sumut yang peduli dengan para penyitas yang terpapar oleh asap dari Karhutla di sana," katanya dalam acara pelepasan pemberangkatan Bantuan Kemanusiaan di kantor DPRD Sumut, Senin.

Baca juga: ACT Madiun salurkan 30.000 liter bantuan air bersih
Ia berharap, melalui bantuan logistik tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat Provinsi Riau yang terdampak kabut asap.
Pelepasan pemberangkatan Bantuan Kemanusiaan ACT Sumut di kantor DPRD Sumut, Senin (30/9/2019). ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus
"Semoga bantuan kita ini dapat memberikan manfaat untuk mereka. Karena kita tahu peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau, meninggalkan penderitaan bagi warga di sana," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelumnya ACT Sumut juga telah memberangkatkan 10 relawan untuk membantu mengatasi darurat asap akibat Karhutla di Provinsi Riau.

Baca juga: ACT kirim bantuan tujuh ton beras untuk korban kabut asap di Riau
"Relawan yang diberangkatkan itu, tidak hanya mengatasi asap, melainkan juga membantu masyarakat yang mengalami sakit akibat pengaruh kabut asap yang cukup tebal," ujarnya.

Selain itu, juga membantu dapur umum di Posko-Posko yang disediakan di Provinsi Riau dan tugas kemanusiaan, serta sosial lainnya bagi warga yang terdampak kabut asap tersebut.

Ke-10 relawan yang dikirimkan ke Riau, yakni Muhammad Farhan Helmi, Muhammad Zulham, Aulia Siddiq Pasaribu, Ahmad Maulana Dickjaya, Ramayana Saragih, M.Ali Azhari, Dachrul Sani, Darwis Tambunan, Agus Salim Sitorus, dan Husni.