Ambon (ANTARA) - Tim dari Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pengujian kelayakan sejumlah gedung pascagempa Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat (SBB) pada Kamis (26/9).

Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Senin membenakan, tim Pustlibang Kementerian PUPR dipimpin Rhoma telah melakukan pengujian kelayakan sejak Minggu (29/9).

Baca juga: Pasca-gempa Ambon, PLN pulihkan listrik bertahap

Tim yang didampingi Penjabat Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman(PKP) Maluku, Muhammad Marasabessy telah melakukan pengujian kelayakan kantor Gubenrur dari lantai I hingga VII.

Selain itu, sejumlah gedung di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan RSU dr Ishak Umarella di Desa Tulehu, kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.

Baca juga: LIPI tampung pengungsi gempa Ambon

"Kami mengharapkan paling lambat pada pekan ini telah menerima hasil pengujian kelayakan sebagai dasar bagi Gubernur Maluku, Murade Ismail mengajukan laporan, sekaligus bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk penanganan gedung - gedung tersebut," ujar Kasrul.

Penjabat Kadis PKP Maluku, Muhammad Marasabessy menjelaskan kegiatan yang dilakukan tim Puslitbang Kementerian PUPR ini untuk melihat tingkat kerusakan dan kelayakan bangunan.

Baca juga: BPBD Maluku mutakhirkan data korban meninggal dan luka gempa Ambon

"Mereka akan melihat kemudian menentukan, apakah gedung ini layak untuk digunakan atau tidak,” katanya.

Sedangkan, Ketua tim Pustlitbang Kementerian PUPR, Rhoma mengemukakan, kajian yang dilakukan terkait dengan struktur bangunan, kendati belum bisa menentukan apakah sejumlah gedung ini layak digunakan atau tidak.

"Kami setelah kembali ke Jakarta, maka melaporkan kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sehingga kemungkinan pada pekan ini disampaikan hasil pengujian kelayakan," ujarnya.

Catatan Antara, korban meninggal akibat gempa di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan SBB sebanyak 30 orang.

Rinciannya, Kota Ambon 20 orang, Maluku Tengah 14 orang dan Kabupaten SBB enam orang.

Sedangkan, luka - luka tercatat Kota Ambon 31 orang, Maluku Tengah 108 orang dan Kabupaten SBB 17 orang.