Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan kegiatan padat karya infrastruktur tahun anggaran 2019 dapat diselesaikan sebelum akhir tahun meski beberapa kali mengalami gagal lelang untuk menentukan penyedia barang/jasa.

"Insya Allah bisa selesai, sekarang kita sedang mempersiapkan untuk lelang kegiatan padat karya, mudah-mudahan kita berharap tidak gagal lelang lagi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Senin.

Pada 2019, Pemkab Bantul lewat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merencanakan kegiatan padat karya infrastruktur sebanyak 193 paket untuk 193 kelompok masyarakat se-Bantul, namun hingga akhir September belum terlaksana meski sudah disosialisasikan kepada masyarakat.

Baca juga: Presiden minta pemda perbanyak proyek padat karya

Belum terlaksananya kegiatan tersebut, diakui karena proses lelang untuk menentukan pihak ketiga sebagai penyedia bahan bangunan tidak berhasil atau gagal, bahkan gagal lelang sampai tiga kali, namun untuk lelang keempat diupayakan bisa ketemu pemenang.

Sekda mengatakan kegagalan itu karena pada proses lelang tahap awal adanya kesalahan dari calon penyedia jasa dalam mengisi dokumen-dokumen atau data-data yang dibutuhkan, sehingga Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Bantul membatalkan proses itu.

"Karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna anggaran dalam hal ini Disnakertrans maka ULP selaku peyelenggara lelang membatalkan proses yang telah dilaksanakan, mudah-mudahan ini merupakan lelang yang akhir dan nanti bisa 'clear'," katanya.

Baca juga: Jokowi blusukan ke proyek padat karya Tabanan

Dia mengatakan sebenarnya hal-hal teknis dalam proses lelang padat karya tersebut sudah diinformasikan oleh ULP kepada para penyedia jasa.

"Mungkin human error atau apa saya tidak paham betul, informasi yang kami dapatkan lelang terulang gagal karena hal yang sama," katanya.

Dia menjelaskan dalam mengerjakan padat karya tersebut nantinya ada rencana bahwa paket itu akan dijadikan menjadi dua paket dengan pertimbangan mengoptimalkan waktu yang tersisa hingga akhir tahun.

"Nanti penyedia jasa itu akan menyediakan material terbagi menjadi dua penyedia, sehingga harapannya penyedia jasa dengan waktu yang ada sekarang sampai dengan Desember nanti bisa melaksanakan sesuai dengan harapan masyarakat," katanya.

Baca juga: Jalan inspeksi Sungai Code di Yogyakarta diharapkan bangkitkan wisata