Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri perhiasan nasional agar mampu berdaya saing di kancah global, salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah memfasilitasi sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) perhiasan untuk ikut pada Hong Kong Jewellery and Gem Fair 2019.

“Fasilitasi ini bagian dari implementasi program pemasaran produk IKM dalam negeri melalui kegiatan partisipasi pameran di luar negeri bagi sektor IKM aneka dan kerajinan khususnya produk perhiasan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemeperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Kemenperin, kata dia, memboyong enam pelaku IKM perhiasan nasional ikut pameran di Hong Kong yang berlangsung pada 18-22 September 2019.

Baca juga: Kemenperin optimistis transaksi pameran perhiasan naik 25 persen

Gati menjelaskan Hongkong Jewellery and Gem Fair adalah salah satu pameran terbesar di dunia di sektor pehiasan dan batu mulia yang diselenggarakan setiap tahun di Hongkong oleh UBM Asia.

“Keenam IKM yang tampil adalah Yani Silver, Dian Silver, Ragendamop Jewellery, P3GAI, Vite Jewellery dan Prato,” katanya.

Gati optimistis pameran internasional itu menjadikan peluang bagi IKM perhiasan nasional untuk terus meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar ekpor mereka.

Baca juga: 30 IKM perhiasan ramaikan Jakarta Internasional Jewellery Fair

“Apalagi, kita didukung dengan kondisi perekonomian yang cukup stabil dan perbaikan iklim investasi yang kondusif. Selain itu, pemerintah sedang fokus mendorong pengembangan sektor industri melalui berbagai kebijakan seperti kemudahan izin usaha serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal," ujarnya.

Gati mengatakan keikutsertaan itu bertujuan pula untuk memperkenalkan dan mempromosikan kepada dunia terhadap produk-produk perhiasan nasional dengan ciri desain yang menarik dari beragam etnik khas budaya Indonesia, khususnya yang telah menggunakan teknologi modern dari para pelaku industri perhiasan Tanah Air.

Gati menambahkan, industri perhiasan merupakan salah satu sektor andalan ekspor, karena mampu berdaya saing global dan memiliki nilai tambah tinggi.

Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk perhiasan Indonesia mampu menembus hingga 2,05 miliar dolar AS sepanjang tahun 2018.

Beberapa negara tujuan utama ekspornya, antara lain ke Singapura, Swiss, Hongkong, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.

“Negara-negara tersebut mendominasi hingga 93,02 persen dari total ekspor produk perhiasan nasional,” ungkapnya.

Gati menyebutkan, saat ini Indonesia menempati peringkat ke-9 dunia sebagai eksportir perhiasan dengan pangsa pasarnya lebih dari empat persen di dunia.

"Untuk memperluas akses pasar, kemenperin terus berupaya untuk menggenjot laju pertumbuhan industri perhiasan,” kata Gati.