BUMN bantu korban gempa Ambon
29 September 2019 11:53 WIB
Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) memberikan bantuan kepada korban gempa di Kabupaten Seram Bagian Barat, Ambon. (Kementerian BUMN)
Jakarta (ANTARA) - Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp200 juta dan 250 set terpal untuk membuat posko kepada korban gempa di Kabupaten Seram Bagian Barat, Ambon, Maluku.
"Bantuan yang akan disalurkan di Pulau Seram melalui Yayasan BUMN Untuk Negeri melibatkan beberapa BUMN secara langsung," kata Ketua Yayasan BHUN Hendrawan Balaningrath melalui keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan BUMN sangat intens memantau secara langsung penanganan korban gempa, bukan saja di Kota Ambon.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga turut memberikan bantuan kepada korban gempa di dua desa Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu Desa Waai dan Desa Liang.
BNI menyalurkan sedikitnya 200 karton mie instan, 100 karton air mineral, 20 karton makanan bayi, 20 karton popok bayi, 200 selimut, 100 senter, 50 lembar terpal dan 1.000 nasi bungkus
Baca juga: BPBD Maluku mutakhirkan data korban meninggal dan luka gempa Ambon
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal mengatakan, BUMN harus menjadi yang terdepan dalam hal kemanusiaan terhadap korban bencana alam. Sebagai penggerak ekonomi di daerah, sinergi BUMN dapat meringankan beban para korban bencana alam.
"Semoga bantuan BUMN dapat dimanfaatkan dengan baik, paling utama semoga dapat meringankan beban para korban yang saat ini ada di tenda-tenda pengungsian," kata Hambra.
Selain BNI, beberapa BUMN juga telah menyalurkan bantuannya antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pelindo 4 (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Ferry Indonesia, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Posko Induk Kementerian BUMN dibuka di Wayame Ambon, ASDP Hunimua dan Jasa Raharja Katapang.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6.8 (dimutakhirkan menjadi 6.5 magnitudo) mengguncang Kota Ambon pada Kamis (26/9) hingga mengakibatkan ratusan rumah rusak dan korban jiwa.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (28/9) pagi, 20 korban meninggal dunia, yakni 8 orang Kota Ambon, 10 orang Maluku Tengah dan 2 orang Seram bagian barat.
Selain itu, 152 orang luka-luka, yakni 31 orang Kota Ambon, 108 orang Maluku Tengah dan 13 orang Seram bagian barat, serta sekitar 25.000 orang mengungsi.
Baca juga: Istri Gubernur-istri Wagub Maluku kunjungi korban gempa Ambon
"Bantuan yang akan disalurkan di Pulau Seram melalui Yayasan BUMN Untuk Negeri melibatkan beberapa BUMN secara langsung," kata Ketua Yayasan BHUN Hendrawan Balaningrath melalui keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan BUMN sangat intens memantau secara langsung penanganan korban gempa, bukan saja di Kota Ambon.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga turut memberikan bantuan kepada korban gempa di dua desa Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu Desa Waai dan Desa Liang.
BNI menyalurkan sedikitnya 200 karton mie instan, 100 karton air mineral, 20 karton makanan bayi, 20 karton popok bayi, 200 selimut, 100 senter, 50 lembar terpal dan 1.000 nasi bungkus
Baca juga: BPBD Maluku mutakhirkan data korban meninggal dan luka gempa Ambon
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal mengatakan, BUMN harus menjadi yang terdepan dalam hal kemanusiaan terhadap korban bencana alam. Sebagai penggerak ekonomi di daerah, sinergi BUMN dapat meringankan beban para korban bencana alam.
"Semoga bantuan BUMN dapat dimanfaatkan dengan baik, paling utama semoga dapat meringankan beban para korban yang saat ini ada di tenda-tenda pengungsian," kata Hambra.
Selain BNI, beberapa BUMN juga telah menyalurkan bantuannya antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pelindo 4 (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Ferry Indonesia, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Posko Induk Kementerian BUMN dibuka di Wayame Ambon, ASDP Hunimua dan Jasa Raharja Katapang.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6.8 (dimutakhirkan menjadi 6.5 magnitudo) mengguncang Kota Ambon pada Kamis (26/9) hingga mengakibatkan ratusan rumah rusak dan korban jiwa.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (28/9) pagi, 20 korban meninggal dunia, yakni 8 orang Kota Ambon, 10 orang Maluku Tengah dan 2 orang Seram bagian barat.
Selain itu, 152 orang luka-luka, yakni 31 orang Kota Ambon, 108 orang Maluku Tengah dan 13 orang Seram bagian barat, serta sekitar 25.000 orang mengungsi.
Baca juga: Istri Gubernur-istri Wagub Maluku kunjungi korban gempa Ambon
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: